Kita semua tahu, bahwa dalam banyak situasi, kita seperti berlomba dengan waktu. Alhasil, kita seperti terkondisikan untuk melakukan apapun dengan cepat. Belajar cepat, berjalan cepat, mengetik cepat, menghitung cepat, mengambil keputusan dengan cepat. Semua serba cepat, agar tidak tertinggal atau kalah oleh persaingan.
Kapan Harus Mengambil Keputusan dengan Cepat?
Keputusan cepat mengarah pada tindakan cepat, dan memang berpengaruh ke banyak hal. Dalam menjalankan bisnis misalnya, keputusan yang cepat itu bisa mempercepat putaran produksi dan mendapat umpan balik lebih cepat, yang merupakan langkah realistis untuk menyikapi persaingan, bahkan saat menyikapi pesaing yang sudah memiliki keunggulan dalam hal memulai lebih awal.
Tetapi ternyata beberapa hal dalam bisnis tidak boleh diputuskan dengan tergesa-gesa, seperti; bagaimana menyusun strategi setahun ke depan, bagaimana cara menentukan harga, apakah akan melakukan ekspansi, atau apakah akan menginvestasikan jutaan dalam lini produk baru.
Banyak motivator menasihati agar kita jangan sampai menyia-nyiakan waktu, sebab saat sudah kehilangan waktu, siapapun tidak ada yang bisa mengembalikannya kembali ke hadapan kita. Meskipun hanya beberapa saat dalam satu hari, bisakah kita berbuat sesuatu yang bisa mengambil kembali waktu yang sudah lewat itu? Jangankan sampai setengah jam, beberapa detik saja pun tidak akan bisa kembali.
Tapi, sekali lagi, jangan tergesa-gesa. Ambil napas sejenak. Ambil jeda lagi. Menatap lebih jauh ke depan. Tanyakan kepada diri Anda: “Berapa lama waktu maksimum yang saya miliki untuk merespons keadaan?” Ketika mendapatkan sebuah email sekarang, alih-alih langsung merespons, coba diamkan dulu sejenak.
Mungkin terlihat kurang sopan dan kurang menghargai waktu. Tetapi kenyataannya adalah jika Anda merespons setiap email secara langsung, bisa jadi Anda akan menjadi orang yang reaktif dan tergesa-gesa. Dengan catatan: ini bukan pesan yang benar-benar urgen.
Cepat, Tapi Tidak Tergesa-gesa
Agar tidak gegabah, beberapa hal memang perlu dilakukan secara perlahan, kontemplatif, didorong oleh data, bahkan penuh pengorbanan. Tapi, bagaimana Anda tahu kapan keputusan itu harus dibuat?
Jika tidak dapat dengan mudah memutar balikkan keadaan, ada baiknya ‘menginvestasikan’ lebih banyak usaha untuk menganalisis kemungkinan risikonya. Untung dan ruginya.
Terkadang kehidupan ini tampaknya terjadi dengan kecepatan tinggi. Namun, pengambilan keputusan tidak seharusnya serba cepat sampai gegabah. Banyak penelitian tentang keputusan membantu kita memahami ‘apa yang harus kita lakukan’ atau ‘bagaimana kita harus melakukannya’, tetapi tidak banyak yang bicara tentang ‘kapan harus melakukannya’: cepat atau tunggu sejenak?
Ketika dihadapkan dengan keputusan, kita perlu melihat berapa lama kita harus melakukannya, dan kemudian menunggu sampai saat-saat terakhir yang memungkinkan untuk melakukannya. Jika kita menerima nasihatnya tentang bagaimana “mengatur penundaan”, kita akan lebih bahagia.
Menunda Tidak Seburuk Itu
Bahwa ada dua jenis penundaan: menunda secara aktif dan menunda secara pasif. Penundaan aktif berarti Anda menyadari bahwa Anda perlu menunda hal-hal seperti memotong rumput atau membersihkan lemari, tetapi Anda melakukan sesuatu yang lebih berharga misalnya menerima panggilan dari klien. Penundaan pasif hanya duduk-duduk di kursi santai Anda, tanpa melakukan apa pun. Yang kedua itu jelas merupakan masalah.
Ketika Anda perlu membuat keputusan besar, Anda harus luangkan waktu sejenak dan membacakannya kepada teman, mentor, mitra, dan orang-orang di lingkaran Anda atau orang yang Anda percaya. Ketika proses alami itu berlangsung sebagaimana mestinya, peluang untuk membuat keputusan yang tepat, yang tidak disertai dengan penyesalan di akhir, lebih mungkin terjadi. Ketika semuanya terbuka dan transparan, tidak perlu terburu-buru, dan selalu ada peluang lain.
Selalu Ada Kesempatan
Ketika Anda tahu selalu ada kesempatan lain, Anda membuat pilihan yang tepat. Ketika Anda tahu ada kesempatan lain, Anda menolak peluang saat ini jika Anda merasa belum tepat, tanpa peduli atau merasa tidak enak karena melakukannya.
Dunia ini penuh dengan peluang yang tepat untuk Anda dan jangan biarkan siapa pun mengatur pola pikir Anda. Tidak ada satu prinsip yang cocok untuk semua orang. Faktanya, peluang yang pada awalnya terasa seperti tidak cocok sama sekali, dengan waktu dan refleksi yang cukup, seringkali dapat berubah menjadi keputusan terbaik yang pernah Anda buat. Anda perlu waktu untuk melihat peluang dan membuat keputusan yang tepat untuk Anda.