Apa rasanya terserang sakit? ‘Sehat itu mahal’. Saya tidak tahu pasti seberapa sering Anda mendengar kata-kata tersebut. Tapi memang begitu adanya. Hanya dalam kondisi sehatlah kita dapat melakukan hal-hal produktif dalam kehidupan ini. Alangkah baiknya jika kita mencegah daripada mengobati. Mudah-mudahan kita terhindar dari berbagai penyakit, baik ringan maupun berat.
Tahukah Anda bahwa pada tanggal 29 Oktober diperingati sebagai Hari Stroke Sedunia? Peringatan setiap tahun yang digagas oleh organisasi WHO (World Health Organization) ini memiliki tujuan untuk mengingatkan masyarakat tentang risiko penyakit stroke. Dengan memahami risiko dan bahayanya, maka masyarakat diharapkan lebih peduli pada kesehatannya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa stroke merupakan salah satu penyebab kematian di dunia—terlepas dari takdir Tuhan. Stroke dapat terjadi pada usia tua maupun muda. Saat ini, penderita stroke di dunia ada sekitar 80 juta pasien. Lebih dari 50 juta pasien memiliki kecacatan permanen.
Daftar isi
Kampanye Hari Stroke Sedunia
Dalam rangka kampanye Hari Stroke Sedunia, ada seorang warga Kota Bekasi bernama Komarudin Rachmat (65) yang melakukan aksi jalan kaki dari Gedung Sate (Kota Bandung) menuju Monas (Jakarta). Seperti dilansir PikiranRakyat.com, aksinya berlangsung sejak hari Jumat, 25 Oktober 2019 pagi dan diperkirakan akan sampai di Monas pada hari Selasa, 29 Oktober 2019 petang.
Aksi dilakukan sebagai bentuk empati untuk penyintas stroke. Mengingat bahwa Komarudin sendiri juga merupakan mantan penderita stroke pada tahun 2012 silam, ia ingin menyebarkan semangat bagi banyak orang bahwa stroke bisa disembuhkan.
Hari Stroke Sedunia, Apa yang Dapat Kita Lakukan?
Bukan sekadar peringatan, sepertinya kita juga perlu menjawab pertanyaan ini: apa yang dapat kita lakukan? Sebuah pertanyaan yang mendorong pikiran kritis dan menantang semua pihak. Apakah kita peduli terhadap pelayanan stroke? Tanpa menunggu terjadi dulu, alangkah baiknya masyarakat lebih peduli dengan faktor risiko stroke.
Mulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat, coba tanya pada diri sendiri dan keluarga terdekat Anda. Mulai dari mengukur tekanan darah saat ini. Bila belum tahu, ukurlah tekanan darah Anda. Bila menemukan angka yang tinggi, lakukanlah segera tindak lanjut untuk menurunkan tekanan darah tersebut. Selanjutnya, ukur kadar gula darah dan kolesterol saat ini. Bagaimana dengan orang sekitar? Sebisa mungkin, hindarkan diri Anda dan orang-orang sekitar Anda dari rokok.
Stroke adalah kondisi medis yang darurat. Kenali gejala stroke sejak dini. Jika sudah terjadi, segeralah bawa ke RS dengan fasilitas yang memadai. Langkah diagnosis dan penanganan yang tepat akan memberikan hasil optimal.
Keberhasilan penanganan stroke tergantung dari kerjasama antara petugas medis, keluarga, dan tentu pasien itu sendiri. Dalam rangka peringatan hari stroke sedunia, mari kita menyebarkan sebuah harapan bahwa pelayanan stroke di Indonesia akan semakin baik. Selama masih sehat, jagalah kesehatan itu dengan pikiran positif dan menjaga asupan makanan dan minum yang masuk ke dalam tubuh. Tetap semangat menjaga kesehatan kita dan berikan semangat untuk orang terkasih di sekitar Anda.
Terkait kata kunci:
Hari Stroke Sedunia 2019
Hari Stroke Sedunia
Hari Stroke Dunia