Daftar isi
Seseorang pernah bertanya begini:
- “Bagaimana cara menulis business plan yang bagus?”
- “Apa yang membuat investor tertarik ketika melihat sebuah presentasi business plan?”
- Ada juga yang seperti ini;
- “Apakah saya perlu membuat bisnis plan, jika saya hanya meneruskan usaha orang tua?”
- “Kalau bisnis saya sudah mendapatkan pinjaman modal dari beberapa teman dan kerabat, apakah saya juga perlu membuat bisnis plan?”
Dari pertanyaan-pertanyaan itu, business plan seolah-olah hanya berfungsi sebagai alat untuk mencari modal atau pendanaan saja. Padahal ini lebih dari sekadar untuk mendapatkan pendanaan, melainkan sebagai ‘peta jalan’ bisnis Anda.
Bahkan, lembaran business plan bisa berfungsi untuk memahami bagaimana bisnis Anda berjalan dan bagaimana nasibnya di masa depan. Dengan memiliki rencana bisnis, Anda pun dapat memantau kemajuan bisnis Anda, meminta pertanggungjawaban pada diri sendiri, sambil terus mengukur performa orang-orang di dalam tim Anda.
Mengapa Penting untuk Menyusun Business Plan?
Menyusun rencana bisnis memang tidak asal menulis. Tidak juga kebanyakan referensi dari luar sebagaimana makalah tugas kuliah. Ini adalah suatu hal yang benar-benar ingin Anda kerjakan. Karena itu, setiap owner-nya perlu meninjau semua aspek. Pada awalnya memang agak ‘memaksa’ untuk meninjau semua aspek sekaligus: rencana pemasaran, rencana operasional, manajemen keuangan, SDM, termasuk visi misi dan value yang Anda bawa.
Sebagai realisasi rencana, Anda mungkin akan menetapkan target pemasaran dan bagaimana cara mencapainya. Ketika Anda adalah founder dan pemimpin, orang yang meminta pertanggungjawaban Anda atas performa bisnis setiap hari adalah Anda sendiri. Jadi rencana Anda yang dijabarkan melalui business plan itu menjadi dasar untuk memantau kemajuan Anda.
Lebih dari sekadar alat untuk mencatat fakta-fakta dan catatan keuangan bisnis Anda, sebuah business plan adalah terkait bagaimana Anda ‘mengendalikan’ masa depan. Bukankah sudah ada bukti penelitian bahwa orang yang menuliskan rencananya secara jelas, maka mereka cenderung lebih berhasil menorehkan capaian yang lebih tinggi.
Rencana Bisnis Anda = Kinerja Tim Anda
Ketika Anda menuliskan, “ingin mendapat 100 pelanggan pada akhir tahun pertama,” itu bukan prediksi yang pasif apalagi basa basi dan formalitas. Tentu saja Anda tidak hanya menunggu pelanggan muncul, melainkan secara konsisten mendorong semangat untuk tenaga penjualan Anda. Rencana bisnis bisa menjabarkan target di semua aspek strategis agar menjadi lebih tertata.
Selain alasan-alasan yang sudah kita pahami di atas, rencana bisnis yang ditulis dengan baik juga sangat efektif untuk menarik partner terbaik untuk bekerjasama dengan Anda. Ketika ada prospek yang ingin memahami bisnis Anda, Anda dapat memberi mereka gambaran keseluruhan. Reaksi mereka bisa menjelaskan tentang seberapa berminat mereka.
Secara tidak langsung, rencana bisnis Anda juga bisa berpengaruh pada kualitas kinerja tim Anda. Seperti yang tertulis di atas, rencana yang detail akan menjadikan langkah Anda lebih strategis. Anda dapat memberikan hasil yang Anda janjikan pada tim Anda.
Seperti apapun business plan yang Anda buat, itu akan membantu Anda melakukan pekerjaan yang lebih baik di waktu-waktu mendatang. Jadi, poin-poin apa saja yang harus ada dalam sebuah business plan? Kita akan bahas di artikel selanjutnya…