08112652210 / 08112652244 info@akeyodia.com

Apakah Anda termasuk salah satu orang yang merasa kesulitan untuk menentukan harga jual produk yang sesuai? Memang tidak mudah untuk menentukan harga jual, apalagi bagi para pemilik usaha yang baru memulai bisnis. Apabila Anda memberikan harga yang terlalu tinggi pada produk di usaha baru Anda, maka tidak banyak pelanggan yang tertarik membeli. Memang di luar sana ada produk yang dijual dengan harga tinggi dan laris manis. Namun yang perlu diketahui, ada dua hal yang bisa membuat produk tersebut laku meskipun harganya mahal, yakni kualitas dan popularitas.

Sudah umum jika suatu usaha memiliki popularitas tinggi, maka meskipun harga jual produk tinggi, tetapi tetap saja laku di pasaran. Mereka memiliki pengaruh yang besar, sehingga banyak customer yang rela mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan produknya. Di samping itu, kualitas bagus juga mampu menarik pelanggan untuk datang membeli suatu produk.

Jika Anda merupakan seorang pemilik usaha bisnis yang baru dan bukanlah tokoh terkenal. Anda tentunya belum dapat memberikan bukti jika produk yang dijual memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk sejenis. Lalu, cara apa yang harus digunakan untuk menentukan harga jual produk agar sesuai di mata customer?

 

#1. Metode Markup Pricing

Metode Markup Pricing mendapatkan harga jual produk dengan menambahkan beberapa persen harga dari pembelian bahan baku. Jadi, Anda perlu mengkalkulasi terlebih dahulu berapa modal yang dibutuhkan sebelum mendapatkan markup pricing-nya. Persentase tersebut nantinya akan menjadi keuntungan yang dapat Anda raih dari sebuah produk.

Rumusnya :

Harga Jual = Bahan Baku Modal + (Bahan Baku Modal x Markup)

Contohnya :

Anda memiliki usaha jagung bakar. Bahan baku modal Rp. 5.000,-/porsi. Markup Pricing yang ingin tambahkan adalah 20%.

Jadi, keuntungan yang didapatkan adalah :

Harga Jual = Rp. 5.000,- + (Rp. 5.000 x 20%)

Harga Jual= Rp. 6.000,- /porsi

Dalam kasus ini, Anda akan mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 1.000,- /porsi apabila ingin menggunakan Markup Pricing 20%.

#2. Margin Pricing

Jika Markup Pricing menggunakan persentase untuk mendapatkan keuntungan, maka metode Margin Pricing adalah sebaliknya. Anda harus menentukan terlebih dahulu berapa besar harga produk yang akan dijual. Anda dapat memasukkan ke dalam rumus di bawah untuk menentukan berapa besar persentase profit yang akan diambil. Dari situ, Anda dapat menentukan apakah harga yang diberikan terlalu besar atau tidak.

Rumusnya :

Margin = (Harga Jual – Harga Modal) / Harga Jual

Contohnya :

Anda memiliki usaha jagung bakar. Bahan baku modal Rp. 5.000,-/porsi dan ingin menjualnya seharga Rp. 15.000,-/porsi.

Apakah keuntungan yang diambil terlalu besar atau tidak?

Margin = (Rp. 15.000,- Rp. 5.000,-)/ Rp. 15.000,-

Margin = 0,67 atau 67%

Jadi, keuntungan yang didapatkan dalam seporsi jagung bakar mencapai 67%. Jika terlalu besar, Anda dapat mengubah agar profit yang dihasilkan tidak melebihi 50% dari harga modal awal.

#3. Value Based Pricing

Value Based Pricing (VBP) merupakan metode menentukan harga jual sebuah produk paling unik. Sebab, Anda akan memberikan harga sesuai dengan nilai yang didapatkan oleh pelanggan. Dengan kata lain, pelanggan yang berhak untuk menentukan seberapa mahal barang tersebut, atau disebut willing to pay (WTP). Namun, setiap pelanggan pasti memiliki WTP yang berbeda-beda. Lantas, apa yang perlu dilakukan? Biasanya, ada dua cara yang mereka tempuh, yaitu :

-. Pertama : Melakukan riset terhadap beberapa responden. Setiap responden akan memberikan penilaian dan juga harga terhadap produk yang tengah dirilis.

-. Kedua : Dengan memberikan harga tinggi secara langsung.

Para pelanggan biasanya akan rela untuk membayar lebih mahal sebuah produk berdasarkan beberapa hal, antara lain kualitas produk, populatiras dan kelangkaan. Ketiga hal tersebut merupakan alasan beberapa brand memilih untuk menjual produk mereka secara limited. Sebab semakin langka sebuah produk, semakin mahal juga harga yang akan diberikan.

#4. Manufacturer Suggested Retail Price

Manufacturer Suggested Retail Price (MSRP) merupakan harga produk yang biasanya sudah disarankan oleh pemilik usaha kepada pelanggan. Di Indonesia, Anda akan mengenalnya saat membaca “harga eceran yang disetarakan”.  MSRP hanya digunakan untuk perusahaan manufacturing. Namun, apakah MSRP dapat berubah walaupun harganya sudah ditentukan?

Memang terkadang ada beberapa retailer yang dengan sengaja menaikkan harga produk walaupun terpasang label MSRP. Sebenarnya, tidak ada aturan yang melarang harga diubah. Apalagi, permintaan pasar yang meningkat namun produknya terbatas. Tetapi ada juga beberapa retailer yang menjual produk lebih murah dari MSRP karena stok yang terlampau banyak.

#5. Keystone Pricing

Keystone Pricing adalah sebuah metode yang digunakan oleh seorang retailer untuk melipatgandakan harga modal dari produk yang akan dijual kepada pelanggan.

Contoh :

Anda membeli sebuah baju anak dengan modal Rp. 25.000,-  tetapi menjualnya dengan margin keuntungan 100%. Jadi, pelanggan membayarnya dengan harga Rp. 50.000,-. Apakah ini diperbolehkan dan umum digunakan?

Keystone Pricing merupakan cara lama yang telah digunakan toko-toko retailer terkemuka di dunia. Hingga kini, metode tersebut masih digunakan karena mampu memberikan profit lebih besar, bahkan mencapai 2 kali lipat dari harga modal awal.

Untuk menggunakan metode Keystone Pricing, ada beberapa hal yang diperhatikan, salah satunya adalah Anda harus memastikan jika produk yang dijual memenuhi standar kualitas dan kelayakan. Karena pelanggan tidak akan mau membayar mahal apabila produk yang dijual dapat ditemukan di tempat lain dengan harga yang lebih murah.

Menjadi pengusaha bukan hanya untuk mencari keuntungan, tetapi juga memberikan produk terbaik kepada pelanggan. Jadi metode mana yang menurut Anda paling sesuai dengan usaha Anda?

Program Pelatihan Akeyodia

Silakan hubungi kami di telepon/WA ke nomor 08112652244 /08112652210, jika Anda tertarik mengadakan Training untuk Perusahaan/Instansi/Sekolah, Pelatihan untuk Masa Persiapan Pensiun, Seminar motivasi, 1 on 1 life coaching, 1 on 1 business coaching, dan konsultasi pribadi. Kami juga menyediakan jasa pelatihan secara online, konsultasi online dan seminar online.




VIDEO (VLOG) COACH EDWIN


Jangan lewatkan menonton video dari Coach Edwin tentang Life, Spiritual dan Bisnis untuk mendapatkan manfaatnya.


pelatihan pikiran bawah sadar

Program Kami

 

Jika Anda membutuhkan pembicara terkait motivasi, konsultasi berbagai masalah kehidupan / bisnis, Coach untuk menangani masalah yang Anda hadapi, silahkan konsultasikan kepada kami melalui whatsApp sekarang juga.



Apa Masalah Anda?




WhatsApp