Masalah pelatihan dan pengembangan SDM, sudah sejak lama menjadi bahasan penting di bidang human resource, dan selalu ada keunikan antar perusahaan satu dan yang lainnya. Ini bukanlah sesuatu yang sifatnya eksak, melainkan terkait dengan perilaku manusia.
Perusahaan apapun pastinya ada peraturan dan hal-hal tak tertulis yang disepakati semua tim di dalamnya. Kita bisa menyebutnya etika. Walaupun etika kerja itu kadang sifatnya cenderung normatif, bukan berarti diabaikan begitu saja. Karena pasti ada tujuan-tujuan positif di dalamnya. Agar pelatihan dan pengembangan SDM berhasil, inilah 3 aspek kuncinya.
Daftar isi
Seimbangkan Knowledge, Skill, dan Attitude
3 hal itu adalah knowledge, skill, dan attitude. Bagaimana menurut Anda tentang kemampuan teknis seseorang dalam menekuni pekerjaan? Untuk bidang apapun, hal-hal teknis tentunya menjadi hal dasar untuk dikuasai. Seorang profesional tentunya memiliki pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) yang matang.
Bahkan, dengan kata lain, yang ‘dibeli’ perusahaan dari setiap karyawan adalah kemampuan karyawan itu. Kemampuan itu dinilai dari pengetahuan dan keterampilannya. Tapi, itu saja ternyata belum cukup tanpa diimbangi dengan sikap (attitude) yang baik.
Ini Sering Dipandang Sepele, Tapi…
Dengan mengandalkan kemampuan teknis saja, apakah hasil pekerjaan maksimal? Tentu tidak. Atau kita bisa membuktikan sendiri di sekitar kita. Kalau tidak mau subjektif, coba lihat ke beberapa rekan kerja. Dengan kemampuan teknis yang sama, tapi attitude yang berbeda, apakah tingkat keberhasilan mereka sama? Lebih dari itu, apakah mereka juga memberikan value yang sama?
Setiap orang di tempat kerja membawa dirinya sendiri menjadi bagian dari orang lain di kehidupan sosial, bagian dari budaya tempat dia bekerja, dan bagian dari perubahan yang diharapkan oleh kehidupannya.
Hal itu kelihatannya sangat sepele, tapi ternyata bisa berdampak besar. Kadang ditemukan orang yang kompeten dalam hal keterampilan bekerja (hard skill) tapi kurang baik attitudenya. Pengalaman, keahlian, dan kepercayaan diri saja ternyata masih belum cukup untuk menjadi seorang yang profesional. Jadi, apakah Anda sudah memperhatikan knowledge, skill, dan attitude dengan seimbang?