Ibadah Idul Kurban kali ini menuntut Anda untuk benar-benar berkurban. Artinya, berkurban kali ini bukan sekadar memenuhi panggilan syari’at (menyembelih hewan), melainkan juga menguatkan hati karena kondisi riil negara yang masih mengalami pandemi. Sektor ekonomi goyah, gerak terbatas dan pembatasan-pembatasan lainnya yang dilakukan untuk menekan jumlah orang yang terjangkit virus covid. Masalahnya sekarang adalah, “Apakah Idul Kurban benar-benar membuka kesadaran eksistensial kita dan nilai-nilai berharga lainnya?”.
Makna Kurban : Konteks Ritual
Idul Kurban memiliki makna ritual, yaitu dengan menyembelih hewan ternak yang telah memenuhi kriteria tertentu dan pada waktu tertentu sejak 10 sampai 13 Dzulhijjah. Ibadah kurban harus dengan hewan kurban (seperti kambing, sapi, unta, dll), dan tidak boleh diganti yang lain, seperti uang atau beras. Meski demikian, ulama telah sepakat, hukum berkurban adalah sunah alias tidak wajib.
Masyarakat era Nabi Ibrahim bercorak pastoralis, karena itu investasi dan komoditas paling berharga terletak pada pemeliharaan binatang ternak, dan pemberian makanan berupa daging saat itu merupakan pengorbanan bernilai tinggi.
Makna Kurban : Konteks Sosial
Idul Kurban dapat menjadi bukti kemurahan hati orang yang berkurban kepada sesama manusia. Melalui pembagian daging hewan kurban diharapkan tercipta kebersamaan dan persaudaraan antara sesama manusia secara keseluruhan. Persaudaraan yang hakiki terwujud ketika manusia saling menyayangi, dan saling memberi.
Makna Kurban : Konteks Perbaikan Diri
Idul Kurban yang dilakukan dengan menyembelih hewan ternak adalah simbol agar seseorang yang berkurban meninggalkan sifat kebinatangan yang melekat pada dirinya, seperti sifat licik dan egoisme. Melalui kurban kita diminta meninggalkan penghambaan sesama makhluk, karena Islam hanya membenarkan penghambaan dan berserah kepada Allah.
Selain dengan berkurban, Anda dapat memberikan sebagian harta untuk membantu orang lain, membantu fakir miskin, membangun tempat ibadah, membangun sarana pendidikan, dan berbagai kepentingan lainnya untuk meningkatkan ketaqwaan diri sekaligus bermanfaat bagi orang lain. Nilai dan makna kurban di atas perlu dimiliki setiap orang, agar dapat berpartisipasi guna menumbuhkan solidaritas antar-sesama warga negara di Indonesia.
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA
Nabi Ibrahim menjadi inspirasi kita dalam momen Idul Adha, keikhlasannya diganti oleh Allah SWT dengan begitu banyak berkah.
Semoga pengorbanan yang kita berikan di tahun ini juga menjadi amalan ibadah yang ikhlas hanya kepada Allah SWT.
Semoga Allah SWT melimpahkan keberkahan kepada kita semua.
Selamat menyambut Idul Adha 1441 H.