08112652210 / 08112652244 info@akeyodia.com

Sejarah Revolusi Industri di Dunia

Revolusi industri gelombang ke empat, yang disebut industri 4.0 sudah tiba. Istilah industri 4.0 pertama kali diperkenalkan pada Hannover Fair 2011, yang ditandai dengan revolusi digital. Sebelum industry 4.0, sudah terjadi 3 revolusi industry lainnya. Revolusi Industri Pertama menggunakan air dan tenaga uap untuk mekanisasi produksi (1750-1830). Sedangkan Revolusi industri Kedua menggunakan tenaga listrik untuk menciptakan produksi massal (1870-1900). Dan Revolusi industri Ketiga menggunakan elektronik dan teknologi informasi untuk mengotomatisasi produksi (1960-sekarang).

Selanjutnya Revolusi Industri Keempat hadir ditandai dengan perpaduan teknologi yang mengaburkan garis antara bidang fisik, digital, dan biologis. Perpaduan teknologi ini memunculkan terobosan teknologi seperti robotika, kecerdasan buatan (AI), blockchain, nanoteknologi, komputasi kuantum, bioteknologi, Internet of Things (IoT), pencetakan 3D, dan kendaraan tanpa awak (autonomous vehicles).

 

Indonesia dalam Menghadapi Revolusi Industri

Dalam menghadapi Revolusi Industri, Pemerintah Indonesia menyusun strategi dan peta jalan dalam rangka mengantisipasi era digital yang disebut Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada 4 April 2018 (4/4/2018) yang berfokus pada 5 sektor manufaktur utama yakni, (1) Industri makanan dan minuman, (2) tekstil dan pakaian (3) otomotif (4) kimia,  serta (5) elektronik. Kelima sektor tersebut berkontribusi besar terhadap PDB (Produk Domestic Bruto) dan memiliki daya saing tingkat internasional.

 

Lalu Apa Hubungannya Dengan Industri Halal Saat Ini?

Seperti revolusi industri yang terdahulu, Revolusi Industri 4.0 memiliki potensi untuk meningkatkan tingkat pendapatan global dan meningkatkan kualitas hidup penduduk dunia. Survei McKinsey (2016) terhadap 300 pemimpin perusahaan terkemuka di Asia Tenggara menunjukkan, bahwa 9 dari 10 responden percaya terhadap efektivitas industri 4.0.

Industri halal sendiri yaitu industri yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti pendidikan Islami, keuangan syariah, kosmetik dan obat halal, halal travel, industri makanan halal, hingga fashion syariah, kini sedang berkembang. Potensi industri halal di Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk mayoritas muslim, dinilai sangat besar.

Salah satu contoh pemanfaatan teknologi dari revolusi industri 4.0 yang berpeluang untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi industri halal adalah IoT (Internet of Thing). Teknologi ini dapat mengatasi masalah seperti kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman, pemborosan, pembusukan, dan penarikan kembali. Memanfaatkan teknologi sensor dan analisis data secara real-time telah memungkinkan produsen untuk memantau secara tepat bahan-bahan yang masuk. Selain itu, IoT juga dapat meningkatkan layanan haji seperti yang sedang diupayakan oleh kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi (Al Arabiya English, 2018).

Pelatihan Sisteman Jaminan Halal Pelatihan Sisteman Jaminan Halal Pelatihan Sisteman Jaminan Halal Pelatihan Sisteman Jaminan Halal Pelatihan Sisteman Jaminan Halal

Dokumentasi kegiatan Pelatihan Sistem Jaminan Halal – Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetik (LPPOM) MUI Daerah Istimewa Yogyakarta – Sabtu, 30 April 2016.

 

Apakah Anda masih ragu menghadapi revolusi industri? Ingin Informasi lengkap tentang Pendampingan Bisnis? Langsung saja diskusikan dengan kami di telepon/WA ke nomor 08112652244 /08112652210.

 




VIDEO (VLOG) COACH EDWIN


Jangan lewatkan menonton video dari Coach Edwin tentang Life, Spiritual dan Bisnis untuk mendapatkan manfaatnya.


pelatihan pikiran bawah sadar

Program Kami

 

Jika Anda membutuhkan pembicara terkait motivasi, konsultasi berbagai masalah kehidupan / bisnis, Coach untuk menangani masalah yang Anda hadapi, silahkan konsultasikan kepada kami melalui whatsApp sekarang juga.



Apa Masalah Anda?




WhatsApp