Strategi Penetrasi Pasar Ekspor Ke Timur Tengah

Anda pengusaha yang ingin memperluas pasar ke Timur Tengah? Sudah sejauh mana Anda mendapatkan informasi tentang budaya dan pasar di Timur Tengah? Sebenarnya sebutan Timur Tengah atau Middle East merupakan penyebutan tidak resmi terhadap negara-negara yang secara geografis terletak di wilayah pertemuan antara Asia, Afrika, dan Eropa.

Lalu negara Timur Tengah meliputi negara mana sajakah? Beberapa sumber menyebutkan bahwa negara di Timur Tengah meliputi Arab Saudi, Bahrain, Irak, Baghdad, Iran, Kuwait, Lebanon,  Mesir, Oman Palestina, Qatar, Suriah, Turki, Uni Emirat Arab, Yaman, Yordania. Meskipun sebenarnya tidak ada daftar resmi negara-negara Timur Tengah karena beberapa sumber terkadang memasukkan Siprus ke dalamnya.

 

Peluang Menggiurkan Pasar di Timur Tengah

Point Plus kawasan Timur Tengah adalah kawasan yang strategis, karena berada di pusat jalur perdagangan. Kawasan Timur Tengah disebut pasar yang potensial berdasarkan data ekspor Indonesia tahun 2022. Tujuan ekspor masih didominasi oleh pasar China, Amerika Serikat, dan India. Sementara negara di Timur Tengah yang menjadi tujuan ekspor Indonesia saat ini masih terbatas di Arab Saudi saja, dengan nilai ekspor sebesar US$ 102,41 juta (BPS, Mei 2022).

Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai ekspor Indonesia ke Timur Tengah dapat dikatakan masih rendah, mengingat negara-negara di Jazirah Arab saat ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi, bahkan tergolong sebagai negara berpendapatan tinggi. Sebut saja Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Kuwait, Oman, Siprus, dan Yordania. Negara-negara tersebut merupakan potensi pasar ekspor yang menggiurkan bagi semua pelaku ekspor.

Alasan mengapa Indonesia belum menjangkau Kawasan Timur Tengah karena membuka pasar ekspor ke wilayah Timur Tengah bukan hal sederhana. Selain produk harus berdaya saing tinggi, bersertifikat halal, hubungan dagang Indonesia dengan negara Timur Tengah terkendala bea masuk yang tinggi.

Lalu Bagaimana Peluang Produk Indonesia? Sebenarnya peluang produk unggulan Indonesia masuk ke pasar Timur Tengah cukup terbuka lebar, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya produk Indonesia yang diminati oleh pasar Timur Tengah. Sayangnya, produk tersebut masuk ke pasar Timur Tengah melalui negara lain karena belum adanya kesepakatan dagang.

 

#1. Riset Pasar Furniture Di Timur Tengah

Technavio telah mengumumkan laporan riset pasar terbaru yang berjudul Pasar Furnitur Mewah di Timur Tengah 2020-2024 (berdasarkan grafik: Business Wire). Technavio telah memantau pasar furnitur mewah di Timur Tengah dan diperkirakan akan tumbuh sebesar $271,87 selama 2020-2024, berkembang pada CAGR hampir 4% selama periode perkiraan. Laporan ini menawarkan analisis terkini mengenai skenario pasar saat ini, tren dan penggerak terbaru, dan lingkungan pasar secara keseluruhan.

 

#2. Riset Pasar Permintaan Minyak Atsiri Di Dunia

Pasar minyak atsiri global diperkirakan tumbuh dari USD 8,64 Miliar pada tahun 2019, menjadi USD 17,36 Miliar pada tahun 2027, dengan CAGR sebesar 9,1% selama periode perkiraan dari 2020-2027. Minyak atsiri tentu digunakan sebagai makanan, minuman, spa & relaksasi, dan juga industri (berdasarkan: ReportCrux Market Research).

 

Dokumentasi Strategi Penetrasi Pasar Ekspor Ke Timur Tengah

Pada Rabu – Jumat, 21 – 23 September 2022 di Solia Zigna Kampung Batik – Surakarta diselenggarakan pelatihan Strategi Penetrasi Pasar Ekspor ke Timur Tengah kerja sama antara PPEJP (Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan) dengan Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian yang diikuti 30 pelaku usaha di sektor furniture, home décor dan minyak atsiri.

Terima kasih kepada PPEJP yang memberikan kesempatan kepada Coach Edwin Indarto untuk dapat berpartisipasi dan menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan Strategi Penetrasi Pasar Ekspor Ke Timur Tengah tersebut.