Masa muda hanya sekali, mengapa tidak menjadikannya berarti? Apa yang kita jalani hari ini adalah pengaruh dari pilihan kita dahulu. Apa yang kita kerjakan hari ini akan berpengaruh sampai kemudian hari. Anda yang masih muda, sudahkah memiliki rencana ke depan tentang bidang apa yang menjadi fokus Anda?
Apakah Anda sedang fokus berwirausaha? Di bidang apapun, membangun usaha membutuhkan beberapa proses utama, misalnya proses identifikasi ide bisnis, menyusun proposal bisnis atau business plan, menyusun visi dan misi, menyusun strategi bisnis, hingga proses mengelola bisnis agar lebih tangguh menghadapi kompetitor. Tapi sebelum hal-hal teknis itu, sebenarnya ada yang lebih penting yaitu bagaimana membangun mental wirausaha sejak usia muda. Membangun mental wirausaha ini bisa dibilang adalah proses yang paling mendasar sebelum semuanya.
Kewirausahaan: Wujud Kemandirian Seseorang di Dalam Hidupnya
Kewirausahaan merupakan wujud kemandirian seseorang di dalam hidupnya. Bahwa dirinya tidak bergantung pada makhluk untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dengan gagasan yang diwujudkan melalui produk/jasa yang diberikan, wirausahawan bisa memberi manfaat lebih kepada lebih banyak orang.
Kenyataannya, tidak semua orang berani mengambil peluang berwirausaha. Selain karena tantangan yang besar, ternyata masih banyak yang salah paham bahwa wirausaha dipandang berisiko riba dan unsur ketidakpastian lainnya. Padahal, dalam agama Islam sendiri, tidak ada larangan untuk wirausaha. Bahkan, Rasulullah dan istrinya Siti Khadijah juga sukses berwirausaha pada masanya.
Bukan hanya mengejar harta berlimpah, jalan menjadi wirausahawan juga menjadikan individu lebih bermanfaat untuk lebih banyak orang, selain diri sendiri dan keluarganya. Manfaatnya pun dapat dirasakan bukan hanya di dunia tapi juga akhirat.
Agar aktivitas wirausaha menjadi berkah, bisnis yang dijalankan semestinya tidak hanya mengejar keuntungan duniawi saja dalam menjalankan usahanya. Ada hal yang harus diperhatikan dalam berwirausaha, yaitu halal, thayyib, dan barakah.
Halal adalah konsep di mana keseluruhan bahan baku yang digunakan dalam produksi barang atau proses bisnis lainnya didapat dari sumber-sumber yang dibenarkan oleh agama. Thayyib berarti baik, etis, dan juga manusiawi.
Mengapa harus ada prinsip-prinsip itu? Seorang pengusaha memang semestinya memperhatikan kualitas produk/jasa yang ditawarkan. Tapi tidak hanya itu, melainkan juga harus memperhatikan bagaimana memperolehnya.
Untuk apa seorang pengusaha perlu memperhatikan hal-hal itu? Sebab seorang pengusaha juga mengharap barakah. Barakah atau keberkahan adalah tentang konsep kebermanfaatan yang ditandai dengan bertambahnya kebaikan seiring berjalannya waktu. Seorang pengusaha juga sebaiknya mempunyai kualitas-kualitas dalam dirinya, seperti sikap bertakwa, amanah, berpikir jangka panjang, dan memikirkan bagaimana usahanya bermanfaat bagi banyak orang.
Coach Akeyodia Mengisi Seminar Kewirausahaan di Fakultas Peternakan UGM
Untuk menanamkan spirit kewirausahaan di kalangan anak muda, khususnya mahasiswa, coach dari Akeyodia mengisi kegiatan Seminar Kewirausahaan Berbasis Syariah yang bertempat di Auditorium Drh. R. Soepardjo Fakultas Peternakan UGM. Kegiatan “Animal Science Moslem Festival” dari Fakultas Peternakan UGM tersebut diadakan pada hari Sabtu, 23 November 2019 pukul 09.00-11.00 wib.
Seminar tersebut terbuka untuk seluruh mahasiswa Fakultas Peternakan dan umum. Materi yang disampaikan adalah tentang membangun semangat berwirausaha, kiat-kiat sukses berwirausaha, keterkaitan iman dan taqwa dalam berwirausaha, serta tips membagi waktu.
Setelah seminar selesai, kami berharap semoga peserta mendapat wawasan dan melatih pola pikir wirausaha, memahami bagaimana berwirausaha ala Rasulullah, dan dapat membuka wawasan bahwa menjadi muslim tidak menghalangi untuk berwirausaha.