Beberapa waktu terakhir Indonesia dihebohkan oleh Ghozali yang tiba-tiba menjadi miliarder dari menjual koleksi foto diri-nya (Ghozali Everyday) dalam bentuk NFT atau aset digital Non-Fungible Token. NFT merupakan token kriptografi yang mewakiki barang yang dianggap unik dan pemiliknya dianggap memiliki barang antic atau suatu karya seni.
Ghozali memanfaatkan kumpulan fotonya menjadi “barang antik” dan dijual di OpenSea (marketplace NFT). Di laman OpenSea sendiri sudah ada lebih dari 900 foto selfie yang Ghozali kumpulkan sejak 2017 lalu hingga tahun 2021.
NFT foto Ghozali memiliki harga terendah 0,001 ETH (Ethereum) atau senilai hampir Rp 48.000,-. Harga terendah atau floor price untuk satu item ternyata diperbarui secara real-time oleh OpenSea. Sehingga ketika Kamis, 13 Januari 2022 pukul 11.30 WIB, floor price NFT Ghozali Everyday sudah dijual sekitar 0,3 ETH (setara Rp 14,3 juta) dan paling mahal 66.346 ETH (atau Rp 3,1 triliun).
Daftar isi
Apakah Semua Orang Bisa Kaya Secara Instan?
Fenomena viral Ghozali, NFT, dan OpenSea tentu menjadi kesempatan perkembangan pasar NFT di Indonesia. Sayangnya masyarakat hanya memandang Ghozali yang kaya secara instan karena selfie tanpa mengetahui apa itu NFT dan OpenSea.
Akibatnya saat ini banyak yang latah mengupload produk-produk jualannya mulai dari pakaian, makanan, foto KTP, dan lainnya. Hal ini tentu menjadi alarm bahwa masyarakat masih minim literasi dan pengetahuan.
Karena kurang pengetahuan ini, masyarakat hampir melewati batas, terutama ketika merek mengunggah dan menjual KTP menjadi NFT di OpenSea.
Padahal KTP yang dijual, artinya akan masuk ke marketplace NFF dan tersambung teknologi blockchain. Ketika KTP itu dibeli, akan ada smart contract yang dapat menjadi bukti bahwa NFT tersebut sudah dimiliki pembeli dan menjadi hak kekayaan intelektual secara universal. Dan pada akhirnya, seseorang yang memiliki KTP akan kehilangan haknya ketika pembeli NFT KTP menyalahgunakan NFT KTP tersebut.
Ketika Anda ingin mendalaminya setidaknya Anda tahu bahwa project NFT memerlukan:
-. Rarity: karya NFT memiliki unsur kelangkaan atau tidak umum.
-. Utility: karya NFT menawarkan additional value
-. Community: karya NFT dibangun atas interest yang sama
Ketika Anda sudah memahami ketiga hal di atas, maka mulailah mencari interest dan seni apa yang akan Anda tawarkan. Sebab sebuah keberuntungan tidak akan datang sama kepada semua orang. Ketika Anda melihat apa yang didapatkan Ghozali saat ini, apakah Anda sudah memahami proses yang sudah dia lewati dari 2017 hingga saat ini?
VIDEO (VLOG) COACH EDWIN
Jangan lewatkan menonton video dari Coach Edwin tentang Life, Spiritual dan Bisnis untuk mendapatkan manfaatnya.
