Selamat untuk Anda yang baru lulus kuliah, Anda bisa mengucapkan selamat tinggal pada skripsi dan tugas-tugas kampus yang begitu melelahkan. Satu dari banyak pesan ucapan selamat untuk Anda, pasti ada satu orang yang mengatakan, “Congratulations and welcome to the jungle!”.
Setelah lulus Anda dihadapkan dengan kenyataan apakah akan mulai berwirausaha atau bekerja mencari pengalaman terlebih dahulu di perusahaan. Namun mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang dipelajari juga tidak mudah. Pada kenyataannya, tidak sedikit lulusan yang mendapatkan pekerjaan berbeda dari jurusan yang diambil saat kuliah. Hal ini tentunya tidak menjadi masalah apabila Anda mengerti dan bisa mengikuti jobdesk yang diberikan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tingginya jumlah lulusan baru juga membuat persaingan di dunia kerja menjadi semakin ketat.
Daftar isi
Apakah IPK Tinggi Saja Cukup?
Lulus kuliah dan memiliki gelar sarjana merupakan kebahagiaan bagi setiap mahasiswa. Sebagai lulusan baru dengan ijazah dan gelar yang disematkan dalam nama, akan menambah rasa percaya diri untuk melamar pekerjaan. Tetapi faktanya mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah jika hanya bermodalkan ijazah semata, sehingga tidak jarang ada yang merasa depresi karena menganggur beberapa waktu.
Hal yang yang seharusnya menjadi perhatian dan dipahami oleh mahasiswa adalah sesungguhnya bukan hanya nilai IPK yang tinggi saja yang diperlukan dalam mencari pekerjaan, meskipun IPK juga menjadi salah satu persyaratan dasar yang dibutuhkan. Ada beberapa hal yang hendaknya dipersiapkan oleh sarjana baru dalam mencari pekerjaan. Antara lain terkait kemampuan yang dimiliki di luar ijazah, banyak sedikitnya relasi Anda menunjukkan kemampuan beradaptasi, pengalaman organisasi yang pernah diikuti, dan bagaimana Anda mengenalkan diri di resume yang Anda buat.
Bekali Diri dengan Hardskill dan Softskill
Ada dua dasar yang perlu dimiliki yaitu hardskill (IQ) dan softskill (EQ). Secara mudah dapat dipahami bahwa hardskill yang baik adalah kemampuan otak yang pintar atau memiliki IQ yang tinggi sedangkan softskill adalah kemampuan emosional yang baik.
-. Contoh Hardskill : meningkatkan kemampuan berbahasa asing, mampu mengoperasikan komputer dan internet, up to date terhadap perkembangan informasi dan teknologi, dll.
-. Contoh Softskill : mampu beradaptaso, fleksibel, kemampuan berkomunikasi dan menempatkan diri yang baik, leadership, dll.
Tengok Kembali Media Sosial Anda
Ada perusahaan yang akan melakukan peninjauan facebook atau media sosial untuk mendapatkan informasi dan latar belakang tentang Anda. Jadi, pastikan postingan dan gambar online Anda tidak penuh dengan hujatan, SARA, maupun profokasi. Anda bisa menghapus informasi yang memalukan atau dapat membuat Anda menjadi negatif. Perusahaan juga tidak ingin mendapatkan karyawan yang salah dan kurang tepat sehingga menurunkan performa perusahaan.
Program Pelatihan Mahasiswa
“Untuk menjadi wirausahawan tidak perlu modal yang besar, yang terpenting punya kemauan, tekad yang kuat, konsisten dan mengetahui potensi diri yang dikuasai”. (Tati Homsiyah)
“Berani mengambil resiko dan jadikan resiko tersebut sebagai pengalaman di masa depan.” (Rofiqoh Fitria U.)
“Lebih memotivasi untuk berinovasi dan mengetahui langkah awal untuk memulai usaha dari sekarang tanpa takut tidak punya modal.” (Abdul Rahman)
Dokumentasi Acara Seminar Kewirausahaan : Entrepreneur mindset – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) – Kamis, 27 April 2017.
Kampus Anda ingin mengadakan pelatihan? Hubungi kami di telepon/WA ke nomor 08112652244 /08112652210