Sudah berapa lama Anda bekerja di perusahaan saat ini? Apakah selama itu ada evaluasi kinerja karyawan yang transparan? Apakah kenaikan gaji berdasarkan prestasi atau hanya sekedar like and dislike? Sebenarnya evaluasi kinerja karyawan yang kurang baik dapat menurunkan motivasi kerja karyawan dan membuat tingkat turnover perusahaan tinggi.
Agar kejadian tersebut tidak muncul di perusahaan Anda, berikut adalah beberapa cara praktis untuk evaluasi kinerja karyawan yang dapat Anda lakukan sebagai Tim HR maupun owner perusahaan.
Daftar isi
Kumpulkan Bahan Selengkap Mungkin
Tim HR dapat melakukan evaluasi kinerja karyawan dengan optimal ketika dia memiliki bahan atau data yang lengkap. Langkah pertama yang perlu disiapkan dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan adalah mempersiapkan data. Data yang dimaksudkan misalnya berupa laporan hasil pekerjaan, catatan tentang perilaku karyawan, presensi, atau hasil bimbingan masing-masing karyawan. Evaluasi kinerja karyawan sendiri perlu dilakukan secara berkesinambungan dan terjadwal misalnya setiap semester atau setuap tahun.
Sistem Penilaian Terstruktur
Bahan dan data yang dikumpulkan diawal tadi menjadi landasan dalam mengevaluasi dan memberikan umpan balik. Dari sini Anda dapat membuat draf penilaian sementara terkait seberapa produktif karyawan Anda dalam bekerja.
Point evaluasi kinerja karyawan tersebut harus jelas dan juga telah disepakati sebelumnya oleh karyawan. Contohnya, seorang sales dan tenaga marketing dinilai dari seberapa banyak produk yang laku terjual.
Masukan dari Ketua Divisi
Dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan, tim HR juga perlu meminta masukan dan penilaian kepasa ketua divisi setiap karyawan. Hal ini karena ketua divisi mengetahui persis bagaimana kinerja karyawannya sebab menjadi atasannya secara langsung.
Sehingga setelah membuat sistem penilaian terstruktur, berikanlah pada ketua divisi masing-masing karyawan. Ketua divisi juga harus memberikan penilaian secara rasional, bukan berdasarkan perasaan. Ketua divisi juga harus mampu menjelaskan dasar pemikirannya dan memberikan nilai baik atau buruk terhadap kinerja timnya.
Berdiskusi dengan Individu yang Dievaluasi
Ketika evaluasi kinerja karyawan yang Anda dan ketua divisi lakukan sudah selesai, Anda dapat mendiskusikan hasilnya dengan karyawan yang dievaluasi. Dalam diskusi tersebut karyawan perlu tahu alasan tim HR atau ketua divisi memberikan nilai.
Ketika memang evaluasi kinerja karyawan menunjukkan kinerja buruk, maka sampaikanlah dengan kalimat yang baik beserta alasan yang sebenarnya. Sebab ketika penyampaiannya salah, maka karyawan akan kehilangan semangat bekerja.
Tindakan Setelah Evaluasi
Tujuan evaluasi kinerja karyawan sebenarnya adalah agar karyawan dapat mengetahui apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya. Tidak hanya itu, melalui evaluasi kinerja karyawan diharapkan karyawan mampu memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kelebihan demi kemajuan perusahaan. Diskusi yang dilakukan baik tim HR, ketua divisi, dan karyawan bertujuan agar agar karyawan dapat mengetahui standard hasil yang ditetapkan perusahaan.
Namun sebaik apapun evaluasi kinerja karyawan tidak akan berdampak signifikan ketika tidak ada tindak lanjut setelahnya. Maka setelah evaluasi kinerja karyawan, yang penting adalah apa yang dilakukan atau aksi. Aksi di sini adalah hasil yang perlu disampaikan kepada owner perusahaan terkait apa langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan secara keseluruhan.
Anda juga dapat memberikan langkah, saran, dan kritik yang membangun kepada karyawan saat evaluasi kinerja karyawan. Ketika karyawan tersebut memahami dan mulai mengikuti saran-saran Anda, maka kinerjanya juga akan membaik pada evaluasi kinerja karyawan diperiode berikutnya.
