Untuk hal-hal yang terlihat hebat di dunia ini, kabar baiknya, sebagian besar di antaranya bisa dipelajari. Ada contoh terbaik di bidangnya yang bisa dipelajari dan dicontoh pengalamannya oleh generasi penerusnya. Begitu juga untuk urusan negosiasi. Tentang negosiasi, dengan siapa Anda mengambil pelajaran?
Daftar isi
1.Nabi Muhammad SAW
Piagam Madinah adalah salah satu contoh terbaik dari kemampuan negosiasi beliau. Bisa dibilang bahwa itu adalah perjanjian transnasional pertama dengan melibatkan banyak kalangan yang berasal dari banyak agama, Islam, Yahudi, Kristen, bahkan yang disebut sebagai kafir.
Di luar peran beliau sebagai penyampai ajaran agama Islam, beliau juga diteladani karena kemampuan negosiasinya dalam bidang bisnis. Ada satu lagi fakta dari sejarah yang seharusnya kita pahami. Di masa lalu, ketika dunia belum mengenal teori tentang nilai-nilai spiritual, kepemimpinan bisnis, dan manajemen modern, Nabi Muhammad SAW sudah membuktikan dirinya sebagai pebisnis dan pemimpin yang melekat dengan nilai-nilai spiritual.
Muhammad yang sudah yatim piatu diajak berdagang pamannya, lalu pada usia 12 beliau dipercayai pamannya untuk mengurus usaha dagangnya. Pada usia 25 Muhammad bekerjasama dengan Siti Khadijah. Beliau kemudian menunjukkan ‘nilai tawar’ dan kompetensinya yang tinggi, sehingga menjadi orang yang dipercaya (al amin).
2.Nelson Mandela
Orang Indonesia mungkin melihatnya sebagai tokoh politik Afrika Selatan yang suka memakai batik. Berangkat dari konflik dan diskriminasi di tanah airnya, Mandela menggalang dukungan untuk menghapuskan politik apartheid. Nelson Mandela yang disapa dengan panggilan Madiba, seorang tokoh politik penting Afrika Selatan itu meninggalkan sejarah besar dalam menegakkan perdamaian, rekonsiliasi dan keadilan.
Tak diragukan lagi, Nelson Mandela Lebih dari sekadar negosiator terbaik dalam sejarah, Mandela menggabungkan kolaborasi dengan prinsip-prinsip yang kuat tentang perlawanan terhadap rezim apartheid di Afrika Selatan. Satu poin penting dari negosiasi Mandela, yang membuatnya berbeda dari yang lain, adalah bahwa dia berusaha keras untuk berdamai dengan lawannya. Ini adalah kebalikan dari apa yang dilakukan oleh negosiator politik umumnya.
Kata-katanya yang bermakna mendalam dan sering dikutip oleh orang menjadi quote terkenal adalah; “If you want to make peace with your enemy, you have to work with your enemy. Then he becomes your partner.” Jika kamu ingin berdamai dengan musuhmu, kamu harus bekerja sama dengan musuhmu. Maka dia kemudian akan menjadi kawanmu.
Apapun itu, siapapun bisa menjadi negosiator ulung selama ia menjiwai apa yang dilakukan, meyakini kebaikan yang sedang ditawarkan ke orang lain, meyakini idenya, dan kebaikan yang muncul jika kesepakatan dihasilkan. Negosiator ulung tahu caranya membuat orang berkata ‘ya’ tanpa merasa disuruh atau dipaksa.