Webinar Bagaimana Pengelolaan Keuangan untuk Menghadapi Resesi Ekonomi di Tahun 2023?

Pernah mendengar seruan ikonik dari serial Game of Throne tentang persiapan musim dingin? Seruan “Winter is Coming!” saat ini mulai digunakan di Eropa karena akan memasuki musim dingin pada Desember hingga Januari.

Menurut prediksi para ahli, musim dingin kali ini akan menjadi musim dingin terberat. Hal ini terjadi karena adanya resesi di berbagai belahan dunia, dan diperparah dengan mahalnya biaya sumber energi (minyak dan gas). Padahal dua sumber energi tersebut adalah bahan bakar pemanas di musim dingin. Bahkan Bank Dunia memberikan peringatan kepada banyak negara terkait potensi risiko resesi secara global di tahun 2023.

Di Indonesia sendiri, pemerintah sudah menghimbau masyarakat untuk mulai bersiap menghadapi kondisi resesi ekonomi. Lalu sebenarnya apa sih resesi ekonomi itu?

 

Memahami Resesi Secara Sederhana

Jika dijelaskan secara sederhana, resesi ekonomi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan. Hal tersebut ditandai dengan daya beli masyarakat menurun, faktor inflasi yang tinggi, dan profit atau pendapatan perusahaan menurun. Semua itu tentu saja memicu terjadinya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), dan dampaknya jumlah pengangguran terus tinggi.

Secara umum, resesi ekonomi ditandai dengan terjadinya penurunan PDB (Produk Domestik Bruto) dalam dua kuartal dan itu berlangsung secara berturut-turut. Dampak yang paling terasa oleh masyarakat adalah semakin tingginya harga bahan kebutuhan sehari-hari, kesulitan dalam mencari pekerjaan baru, dan angka kemiskinan jadi meningkat tinggi.

Melihat ancaman-ancaman tersebut, tentunya masyarakat harus waspada. Sebab menghindari resesi bukan hanya tugas pemerintah dan negara, namun kita sebagai masyarakat juga perlu turut andil dalam perekonomian negara.

 

Cara Masyarakat Mendukung Pemerintah Menghindari Resesi

Masyarakat hendaknya dapat meningkatkan literasi keuangan serta menambah pengetahuan tentang finansial agar terhindar dari berbagai risiko. Lalu apa yang perlu kita siapkan agar mampu mendukung pemerintah menghindari resesi ekonomi?

 

#1. Hindari Pengeluaran Konsumtif

Cara masyarakat mendukung pemerintah menghindari resesi adalah mengelola keuangannya maisng-masing dengan cermat. Jika Anda memiliki gaji pokok atau usaha yang sudah memiliki profit, buat alokasi dana darurat dan mulai mengurangi pengeluaran konsumtif. Adanya dana darurat dapat meminimalisir kerugian Anda karena ingin menjual aset dengan harga murah.

Perhatikan arus kas Anda, terutama tentang pengeluaran yang berkaitan dengan produktivitas. Agar tercipta selisih yang positif atau surplus antara pendapatan dan pengeluaran, maka hindari pengeluaran bersifat konsumtif.

 

#2. Miliki Proteksi dari Risiko yang Tidak Dapat Dihindari

Cara masyarakat mendukung pemerintah menghindari resesi adalah memiliki proteksi dari risiko yang tidak dapat dihindari. Misalnya saja asuransi sebagai proteksi. Dalam kondisi resesi, sangat penting bagi Anda untuk memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

 

#3. Berinvestasi dengan Cermat

Cara masyarakat mendukung pemerintah menghindari resesi adalah berinvestasi dengan cermat. Ketika resesi, banyak yang menghentikan investasi karena jatuhnya nilai investasi. Untuk itu, pastikan kembali tujuan berinvestasi Anda dan lakukan rebalancing.

Sebagai masyarakat, kita memang berharap pemerintah dapat menjalankan kebijakan yang tepat guna menghindari terjadinya resesi. Namun Anda juga perlu ingat bahwa masyarakat juga memiliki peran penting untuk mempengaruhi hasil perekonomian secara keseluruhan. Semoga tahun 2023 ekonomi Indonesia baik-baik saja dan lepas dari prediksi resesi dunia.

 

Webinar Bersama Lab IMT UGM

Yuk ikuti webinar bersama Akeyodia dengan Laboratorium Ilmu Makanan Ternak, Fakultas Peternakan – Universitas Gadjah Mada.

Judul: Why is Financial Management Important? “Bagaimana Pengelolaan Keuangan untuk Menghadapi Resesi Ekonomi di Tahun 2023?”

Pendaftaran:

Via Zoom :

Meeting ID: 843 5668 8257

Passcode: LabIMT05