Ingatkah ketika Anda pertama kali bisa hidup mandiri, memulai pekerjaan, dan lepas dari orang tua? Target apakah yang mulai Anda miliki? Apapun itu, target finansial mungkin bisa menjadi salah satu prioritas. Ada yang fokus menambah jalur pemasukan, ada yang mulai merintis usaha, ada yang ingin punya passive income di usia sekian, dan beberapa target lain.
Salah satu hal yang jadi perbedaan terbesar antara satu orang dengan orang lain adalah tentang bagaimana cara membelanjakan uangnya. Ada yang terlalu banyak menghabiskan untuk urusan konsumtif, tapi ada juga yang sudah mulai fokus untuk investasi masa depan. Bagaimana langkah yang tepat untuk mengelola uang?
Mungkin ini akan lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Ada yang menerapkan strategi penghematan, ada yang menambah pemasukan, dan sekaligus berani bercita-cita mencapai kebebasan finansial.
Bagaimana dengan orang yang berkata seperti ini “kok masih kurang ya, padahal sudah bekerja keras?” Jadi, apa masalahnya? Tentu ada banyak faktor yang memengaruhi. Alasan sederhananya adalah karena belum memahami cara kerja uang.
Daftar isi
Apakah uang benar-benar bisa bekerja untuk Anda?
Pada umumnya orang akan berpikir untuk meminimalkan pengeluaran dan/atau memaksimalkan pendapatan. Tapi, apakah strategi itu cukup? Sebentar. Ada baiknya kita terlebih dahulu satukan frekuensi pikiran. Bagaimana pendapat Anda tentang meminimalkan pengeluaran?
Apakah Anda sering membeli sesuatu yang tidak termasuk kebutuhan pokok? Saat itu Anda berpikir, “Oh, itu hanya beberapa ribu rupiah,” dan kemudian ulangi proses yang sama setiap hari selama sebulan. Apa yang terjadi? Pengeluaran receh tapi sering, itu akan menimbulkan efek yang signifikan jumlahnya.
Berhati-hatilah saat ingin menghabiskan uang. Tuliskan semua yang Anda belanjakan selama sebulan. Anda kemudian bisa melihat: pada aspek apa Anda harus menghemat. Percayalah, ini benar-benar berhasil untuk meminimalkan pengeluaran.
Pada prinsipnya, jangan mengejar uang
Setelah itu, bagaimana kalau ingin memaksimalkan pendapatan? Pada prinsipnya, jangan mengejar uang. Ternyata, uang memiliki tabiat seperti orang yang disukai. Semakin dikejar, semakin menjauh. Prinsip ini mirip juga dengan ketika kita memancing. Agar bisa mendapat banyak ikan, tentunya bukan dengan menceburkan diri dan mengejar-ngejar ikannya (bayangkan! Bagaimana caranya?).
Tapi, apa yang bisa kita lakukan? Beri umpan bagi ikan. Saat umpan sudah kita berikan, maka tunggu saja ikan-ikan akan datang mendekat dan kita mudah menangkapnya. Di sini kita ada catatan: beri umpan yang tepat sesuai yang disukai dan dibutuhkan.
Begitu juga di saat kita ingin memperoleh pendapatan yang maksimal. Cara terbaik adalah bukan dengan mengejarnya, melainkan dengan cara memberikan umpan. Umpan apa yang bisa kita berikan untuk memancing uang datang? Semuanya berasal dari dalam diri kita sendiri. Yang bisa kita lakukan adalah memberi nilai tambah pada keahlian yang kita miliki.
Semakin besar nilai tambah pada keahlian kita maka kita jadi lebih pantas untuk mendapat apresiasi lebih besar. Semakin banyak manfaat dan nilai-nilai positif yang bisa kita berikan kepada banyak orang, semakin banyak uang yang mengejar kita. Kalau kata-kata terakhir ini terdengar terlalu materialistis, coba kita ubah menjadi rezeki. Semakin banyak manfaat dan nilai-nilai positif yang bisa kita berikan kepada banyak orang, (mudah-mudahan) semakin banyak rezeki yang mendatangi kita.