Saat masih muda dan single, Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar kata-kata memantaskan diri? Sebagian orang bisa jadi akan segera tebersit soal urusan jodoh. Apakah ketika sudah menemukan pendamping dan menjalani kehidupan sebagai orang tua lantas perkara memantaskan diri itu tidak relevan lagi? Bukankah sebenarnya prinsip kepantasan diri juga berlaku di aspek kehidupan yang lain?
Daftar isi
Tuhan pun Menguji ‘Level Kepantasan’ Hamba-Nya
Apakah pernah diri Anda mengusahakan sesuatu dan ingin berhenti saja karena tidak kunjung menemukan peluang keberhasilan? Saat itu sepertinya seluruh daya upaya sudah dikerahkan, tapi kenyataan yang ada masih belum sesuai harapan. Ini bisa berlaku untuk hal-hal personal maupun profesional.
Ada satu perspektif yang kadang luput disadari. Tentang semua problem dan tantangan yang seolah tidak ada habisnya, bukankah ini adalah salah satu cara Tuhan untuk menguji kepantasan hamba-Nya? Bagaimana kalau kita mengukur diri: “Pantaskah saya mendapatkan titipkan kebaikan dari Sang Pencipta yang ini?”, “Manfaat apa yang akan bisa saya bagikan untuk kehidupan ini?” Ketika kita berhasil memantaskan diri untuk sesuatu; entah mengatasi masalah atau berusaha meraih pencapaian, mudah-mudahan kita akan ‘naik kelas’ ke taraf kehidupan yang lebih tinggi.
Segala Sesuatu Memiliki Waktunya Masing-masing
Apakah Anda selalu berdoa untuk kesuksesan urusan-urusan? Lalu, pertanyaannya adalah kapan doa tersebut dikabulkan? Tidak ada yang tahu pasti. Tapi, kita bisa mengambil contoh saat anak meminta dari orang tuanya. Orang tua akan memberikan yang diminta, ketika anaknya sudah pantas untuk mendapatkan sesuatu yang diminta selama ini. Begitu sudah memantaskan diri, tinggal tunggu saja. Yang diinginkan itu pasti tiba.
Untuk Memantaskan Diri, Mulai dari Mana?
Sebuah pertanyaan klasik saat ingin melakukan suatu hal adalah: mulai dari mana? Jawaban praktisnya adalah bahwa kita bisa mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terdekat, mulai dari yang ada dalam kendali kita. Milikilah keyakinan bahwa dengan aktivitas yang Anda tekuni saat ini, Anda akan mencapai kehidupan yang Anda impikan.
Memantaskan Diri dalam Hal Rezeki
Selama masih hidup, selama itulah setiap makhluk mendapat jatah rezeki dari Tuhan. Jika semua rezeki dari-Nya, apa yang mesti dilakukan? Tak lain adalah menjalankan ikhtiar sesuai ketentuan-Nya. Jalani kehidupan seperti yang dikehendaki-Nya. Perbanyak silaturahim dengan orang-orang. Bukankah pintu-pintu rezeki sering diberikan Tuhan melalui perantara makhluk-Nya?
Tidak sedikit pengusaha pemula meminta bimbingan, nasihat, kritik saran, dan lain-lain kepada orang yang dinilai lebih kompeten dan terpercaya daripada dia. Berdasarkan klien yang sudah pernah kami dampingi, masukan-masukan akan ‘bekerja’ lebih baik di dalam dirinya saat dia sudah memantaskan diri. Dari sini kita dapat memetik pelajaran dan memahami prinsip bahwa Tuhan tidak mengubah keadaan seseorang, kecuali orang tersebut mengubahnya sendiri.