Kita terbiasa menggunakan istilah problem solving dalam keseharian untuk menggambarkan tentang kemampuan menyelesaikan segala masalah dan mengambil keputusan yang sulit. Tapi pernahkan Anda mendengar istilah troubleshooter? Sebenarnya makna keduanya sama. Troubleshooter atau pemecah masalah adalah orang yang memiliki keahlian dalam memecahkan atau mengantisipasi masalah atau kesulitan. Tentu Anda menginginkan memiliki jiwa troubleshooter. Untuk itu simak penjelasan artikel berikut ini.
Menjadi Troubleshooter
Setiap hari Anda pasti banyak keputusan besar maupun keputusan ringan yang Anda ambil. Seseorang akan mahir dalam pengambilan keputusan karena sudah berpengalaman dan belajar dari waktu ke waktu.
Masalah terbesarnya adalah masih ada sebagian orang yang mendasarkan keputusan yang diambil pada intuisi tanpa mempertimbangkan alasan yang dapat diandalkan. Sebenarnya, dalam pengambilan keputusan, Anda dituntut untuk mampu memberikan solusi tanpa dipengaruhi oleh asumsi dan prasangka yang tidak akurat. Tentu saja untuk memiliki jiwa troubleshooter Anda hanya membutuhkan sedikit kreativitas dalam mengakses dan memahami sebuah masalah. Bagaimana memupuk diri agar memiliki memiliki jiwa troubleshooter?
#1. Memiliki dan Mengubah Asumsi
Untuk Anda yang ingin memiliki jiwa troubleshooter, jika Anda dihadapkan pada tantangan, buat beberapa asumsi tentang hal itu. Kemudian tanyakan pada diri Anda tentang bagaimana orang lain biasa memecahkannya. Dari sana tentukan solusi yang paling mudah, dan tanyakan pada diri Anda, “Apa yang akan terjadi jika saya melakukannya?”
Selanjutnya bentuk kembali solusi yang sesuai. Periksa lagi asumsinya, apakah Anda bisa berbeda cara pemecahan masalahnya dari apa yang biasa dilakukan orang pada umumnya atau tidak.
#2. Mengubah Persepsi
Dalam situasi sehari-hari, tentu Anda dihadapkan pada masalah dan rintangan yang menguji kekuatan, kemauan, tekad, dan pemikiran analitis. Akan tetapi dari setiap hambatan yang datang, pasti mengajari Anda sesuatu. Jadi Anda perlu kemampuan mendekati masalah dengan cara yang khusus, bertahap, dan melihat masalah dari semua sudut. Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan persepsi baru dan mengubahnya jika ada yang tidak sesuai.
Untuk memiliki jiwa troubleshooter Anda tidak boleh terjebak dalam cara pandangnya Anda sendiri. Anda perlu kemampuan untuk mengubah perspektif, untuk melihat tantangan sebagai sesuatu yang sama sekali berbeda.
#3. Mencoba Membuat Prediksi
Untuk memiliki jiwa troubleshooter Anda perlu mencoba membuat prediksi. Meski tidak akan mudah, tetapi jika Anda mencoba untuk mencari tahu bagaimana situasi akan berkembang, Anda akan mulai belajar untuk menyelesaikan masalah. Anda diharapkan dapat memprediksi hasil yang berbeda yang mungkin akan membawa Anda ke sebuah solusi yang potensial.
#4. Lihatlah Sebagai Tantangan Menarik
Memecahkan masalah sudah pasti tergantung pada suasana hati dan sikap Anda. Cobalah untuk mempresentasikan masalah kepada diri Anda sendiri sebagai tantangan menarik untuk Anda. Terlepas dari apa jabatan dan status Anda, memiliki jiwa troubleshooter akan sangat penting bagi karier Anda di masa-masa mendatang.
Masih penasaran dengan bagaimana cara untuk memiliki jiwa troubleshooter yang handal? Jangan lupa untuk membaca sampai tuntas di artikel lanjutannya, “Cara untuk Memiliki Jiwa Troubleshooter yang Handal – Part 2”.
Program Pelatihan Akeyodia
Hubungi kami di 08112652244 / 08112652210, jika Anda tertarik mengadakan Training, Pelatihan untuk Masa Persiapan Pensiun, Seminar motivasi, Coaching, dan konsultasi pribadi.
Simak video: MENINGKATKAN KETERAMPILAN DIRI UNTUK MASA DEPAN – Eps 7