Apa yang istimewa dari sebuah pertanyaan? Sering kali para eksekutif harus meminta informasi kepada orang lain dalam hari-hari kerjanya, misalnya untuk kepentingan negosiasi, menanyai rekan kerja, meminta konfirmasi dari pemimpin tim, follow up klien, atau kepentingan lain.
Sebagaimana para profesional seperti jurnalis dan dokter, cara mengajukan pertanyaan adalah bagian penting dari pekerjaan mereka. Beberapa orang menganggap kemampuan bertanya sebagai bakat alami, tapi sebagian lainnya menganggap ini adalah keterampilan yang dapat diasah. Setidaknya setiap orang bisa mempertimbangkan bagaimana jawaban mereka sendiri terhadap pertanyaan dapat dibuat, agar percakapan lebih produktif.
Apa Manfaat dari Pertanyaan?
Mempertanyakan berbagai hal adalah modal mendasar untuk membangun nilai dalam organisasi. Hal tersebut memacu pembelajaran dan pertukaran ide, mendorong inovasi, dan peningkatan kinerja, serta membangun hubungan dan kepercayaan di antara anggota tim. Bahkan itu dapat mengurangi risiko bisnis dengan mengungkap risiko dan kemungkinan yang tidak terduga.
Bagaimana Cara Bertanya yang Tepat?
Bagi sebagian orang, bertanya itu mudah. Keingintahuan alami mereka, kecerdasan emosi, dan kemampuan memahami orang membuat mereka dengan mudah melontarkan pertanyaan berkualitas. Kabar baiknya adalah dengan mengajukan pertanyaan, kita secara alami meningkatkan kecerdasan emosional kita, yang pada gilirannya menjadikan kita penanya yang lebih baik.
Dalam artikel ini, kita mengeksplorasi bagaimana cara kita membingkai pertanyaan yang dapat mempengaruhi hasil percakapan. Kita dapat memilih jenis, nada, dan urutan pertanyaan terbaik untuk memutuskan apa dan berapa banyak informasi untuk mendapatkan manfaat paling banyak dari interaksi, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk organisasi kita.
“Jadilah pendengar yang baik,”
“Ajukan pertanyaan yang orang lain akan senang menjawabnya.”
Demikianlah saran Dale Carnegie dalam buku klasik ‘How to Win Friends dan Influence People’ (Terbit sejak tahun 1936). Lebih dari 80 tahun kemudian, kebanyakan orang masih gagal mengindahkan nasihat bijak tersebut.
Mengajukan Banyak Pertanyaan, Meningkatkan Ikatan Interpersonal
Mengapa banyak dari kita menahan diri untuk bertanya? Ada banyak alasan. Mungkin mereka apatis atau tidak cukup peduli untuk bertanya, mungkin terlalu percaya diri dalam pengetahuan mereka sendiri dan berpikir mereka sudah tahu faktanya. Atau mungkin mereka khawatir saat mengajukan pertanyaan yang salah dianggap tidak kompeten.
Mengajukan banyak pertanyaan membuka pembelajaran dan meningkatkan ikatan interpersonal. Tidak semua pertanyaan dibuat sama. Setidaknya ada empat jenis pertanyaan: pertanyaan pengantar (introductory questions) (misalnya: “Bagaimana kabarmu?”), Pertanyaan cermin (mirror questions) (misalnya: “Aku baik-baik saja. Bagaimana kabarmu?”), Pertanyaan-pertanyaan yang mengalihkan perhatian, dan pertanyaan lanjutan (follow-up questions) yang meminta lebih banyak informasi.
Meskipun masing-masing pertanyaan memiliki fungsi khusus, pertanyaan tindak lanjut tampaknya memiliki kekuatan khusus. Ini akan memberi kesan ke lawan bicara bahwa Anda mendengarkan, peduli, dan ingin tahu lebih banyak. Orang-orang yang berinteraksi dengan orang yang mengajukan banyak pertanyaan tindak lanjut cenderung merasa dihargai dan didengar. Tentu ini sangat berguna untuk diterapkan saat berkomunikasi dengan klien bisnis.