Dalam dunia kerja yang terdapat banyak sekali orang di dalamnya, prestasi serta performa kerja yang bagus tidak selamanya mendapat respon positif. Terkadang ada rasa cemburu datang dari rekan kerja. Entah karena merasa pembagian gaji dirasa tidak sama, waktu libur yang berbeda, atau merasa tugas yang dibebankan tidak adil.
Rasa cemburu dari rekan kerja kadang membuat hari Anda di kantor kurang menyenangkan. Namun, jangan sampai hal tersebut justru membuat performa kerja Anda menurun. Tetaplah fokus dan berikan yang terbaik untuk perusahaan. Jika rasa cemburu tersebut berubah menjadi fitnah yang mempengaruhi citra Anda, maka Anda boleh mengatasinya.
Anda dapat menanyakan langsung kepada rekan kerja mengapa dia berkata demikian atau melakukan hal tersebut pada Anda secara profesional. Sebab hal ini juga dapat menjadi bahan introspeksi diri, mungkin saja secara tidak sengaja Anda pernah berbuat suatu kesalahan. Mengatur waktu untuk sekedar makan siang bersama, mengobrol atau bersenang-senang dengan rekan sekerja adalah salah satu cara mencegah timbulnya rasa cemburu. Sebab Anda dan yang lainnya dapat mengenal lebih jauh tentang karakter masing-masing sehingga tidak timbul prasangka buruk.
Daftar isi
Lalu Bagaimana Jika Anda adalah Pimpinan?
Berbeda jika Anda ada di level pimpinan atau manajemen, kemudian ada rasa cemburu timbul dari karyawan Anda. Maka Anda perlu mengajak karyawan Anda berbicara dari hati ke hati. Tanyakan apa yang menjadi keluhan, kendala dan pemikiran mereka. Selain menghilangkan prasangka, hal ini juga bisa membuat antar karyawan Anda termotivasi menjadi lebih baik.
Bukan merupakan situasi yang baru ketika memiliki karyawan yang bermacam-macam karakter dalam satu perusahaan, sudah pasti juga akan timbul konflik. Apalagi jika dalam satu tim terdiri dari orang-orang yang perbedaan usianya jauh atau lintas generasi. Lalu sebenarnya apa yang memicu konflik tersebut? Apakah perusahaan perlu mempekerjakan karyawan lintas generasi?
Sebelum membahas tentang pemicu konflik dalam sebuah tim, sebagai pimpinan Anda perlu tahu tentang klasifikasi antar generasi terlebih dahulu. Generasi pekerja terbagi menjadi tiga kategori, yaitu :
-. Generasi Millennial
Generasi Millenial merupakan golongan karyawan pada awal usia produktif. Sayangnya sering kali mereka dianggap sebagai ‘bayi’ atau pemula dalam sebuah perusahaan karena minim pengalaman kerja.
-. Generasi Transisi
Generasi transisi merupakan pegawai yang secara usia berada pada skala menengah dari usia produktif. Mereka merupakan golongan karyawan yang paling toleran pada dua generasi lain dan mampu memahami pola pikir keduanya, serta dapat bersikap menjadi penengah.
-. Generasi Tua
Generasi tua merupakan pekerja yang masuk pada akhir usia produktif. Umumnya mereka telah mengabdi dalam waktu yang lama pada perusahaan. Tetapi, bisa juga merupakan pendatang yang baru direkrut berdasarkan kemampuannya yang dianggap mampu memajukan perusahaan.
Apa yang Menjadi Pemicu Konflik di Dunia Kerja?
Banyak alasan yang melatar-belakangi munculnya konflik antar karyawan dalam dunia kerja. Faktor-faktor tersebut antara lain :
#1. Superioritas
Superioritas biasanya menjangkiti generasi tua dan transisi terhadap kelompok millennial di kantor. Mereka merasa lebih tua secara usia di mana dijadikan tolak ukur kualitas kerja seseorang. Mereka juga merasa secara pengalaman mereka lebih baik dibandingkan generasi millennial.
#2. Berkelompok
Karyawan cenderung berkelompok dengan sesamanya, misalkan generasi tua dengan yang tua, dst. Zona nyaman tersebut membuat masing-masing generasi terkotak-kotak dan hubungan sosial menjadi kurang harmonis dan membuat buruknya kedekatan emosional antar karyawan.
#3. Kesempatan
Perusahaan seharusnya adil dalam memberikan kesempatan terhadap para karyawan agar tidak menimbulkan konflik. Jangan sampai peluang cenderung diberikan kepada karyawan yang sudah lama mengabdi terhadap perusahaan, sebab akan merugikan bagi generasi milenial. Berikan kesempatan berdasarkan kemampuan, bisa melalui penyampaian ide atau presentasi saat forum.
Menciptakan Lingkungan Kerja Harmonis
Ada banyak cara untuk mengatasi konflik yang muncul antar karyawan. Berikut dua metode yang efektif dalam meredakan problem tersebut :
#1. Adakan Training atau Seminar
Kendala utama dari ketidakharmonisan karyawan di sebuah perusahaan adalah mindset. Ketika para karyawan sudah memiliki pola pikir untuk tidak berbaur dengan generasi berbeda, maka bila mindset tersebut perlu diubah.
Perusahaan juga dapat mengadakan Membership training (MT). Jadi, pada akhir pekan atau waktu yang sudah disepakati, seluruh karyawan atau minimal satu departemen, akan melakukan perjalanan bersama. Tidak ada pembahasan tentang pekerjaan, hanya aktivitas yang menghibur sekaligus mengeratkan ikatan emosional antar karyawan. Bisa menyewa penginapan atau bahkan camping ground, kemudian dilakukan aktivitas permainan outdoor yang membutuhkan kerja sama tim, dll.
#2. Membuat Forum Karyawan
Forum karyawan bisa membuat grup atau lainnya, dapat menjadi wadah menjalin komunikasi secara terbuka dengan sesama mereka, tanpa perlu mengontak secara pribadi. Dengan demikian, prasangka yang mungkin tercipta melalui komunikasi privat bisa dihindari.
Sebagai pimpinan Anda juga dapat lakukan metode partner silang. Misalnya dalam sebuah tim gabungkan tiga macam generasi sekaligus. Dengan demikian, senior dapat berbagi pengalaman, sedangkan junior yang lebih fasih dalam teknologi dapat membantu dalam bidang terkait.
Perusahaan perlu memperhatikan kelompok generasi-generasi ini dalam sebuah tim. Jika tidak ada percampuran generasi, maka tidak terjadi regenerasi. Ketika kelompok generasi tua dan transisi mendekati masa pensiun, perusahaan akan kebingungan dalam mencari tenaga pengganti.
Sebaliknya, jika mempekerjakan hanya generasi millennial saja, mereka akan sulit untuk terkontrol akibat ego yang masih tinggi. Terlebih bila tidak ada yang senior dalam perusahaan. Oleh sebab itu, karyawan antar generasi diperlukan untuk kemajuan perusahaan.
Mengenal Program Akeyodia
Silakan hubungi kami di telepon/WA ke nomor 08112652244 /08112652210, jika Anda tertarik mengadakan Training, 1 on 1 life coaching, 1 on 1 business coaching, konsultasi pribadi, dan seminar online.