08112652210 / 08112652244 info@akeyodia.com

Kita sama-sama tahu kalau konflik kantor itu menyebabkan stres, mengurangi produktivitas, dan menyabot kerja tim. Padahal yang dibutuhkan perusahaan untuk berhasil bukanlah itu. Lalu bagaimana kalau orang-orang pada hari ini selalu menghadapi ‘drama’ di tempat kerja? Lalu merpaksa menghabiskan beberapa jam setiap minggu untuk menyelesaikannya, atau setidaknya berusaha menyelesaikannya.

Tetapi, sebelum Anda pun terlibat konflik tempat kerja dengan yang dramatis, tampaknya perlu ada hal yang diingat. Sebut saja karena gosip, misalnya. Pertimbangkan orang lain terlebih dahulu. Misal Anda di posisi orang lain itu. Anda dapat membantu mengatasi drama di tempat kerja dengan membayangkan bagaimana kira-kira reaksi Anda sendiri dalam situasi yang berpotensi membuat stres seperti itu. Hanya masalah waktu sebelum emosi memuncak dan komunikasi menjadi kurang baik.

Adalah benar bahwa kita manusia yang bereaksi emosional terhadap pemicu tertentu. Itu sudah menjadi sifat umum. Tetapi, ketika situasi sudah tidak kondusif, ada cara untuk keluar dari sana. Begini caranya:

1. Identifikasi Pemicunya

Pemicu di sini adalah hal apapun yang membuat Anda memiliki reaksi spontan. Jika Anda tahu Anda akan bertemu dengan rekan kerja yang ‘sulit’, luangkan waktu sebelumnya untuk memikirkan kemungkinan yang bakal terjadi. Anda dapat mendekati situasi dan merencanakan cara terbaik. Begitu Anda tahu apa yang cenderung memicu drama kerjaan itu, Anda bisa mengetahui cara terbaik mengelola emosi Anda.

2. Berhenti Bereaksi

Sadarilah bahwa segala konflik bermula dari reaksi kita yang membiarkan emosi mengesampingkan niat baik dan akal sehat. Mungkin rekan Anda yang rewel adalah sumber drama, tapi jangan biarkan dia memiliki kendali atas tindakan dan emosi Anda. Tak mengapa, fokuslah pada diri sendiri. Belajarlah untuk berhenti bereaksi.

3. Pahami Tingkat Kecerdasan Emosi Diri Anda

Kecerdasan emosional akan mempengaruhi cara Anda mengelola konflik, membangun hubungan, dan bagaimana Anda dipersepsikan oleh orang. Beda dengan kecerdasan IQ Anda yang cenderung lebih statis, EQ dapat dikembangkan dari waktu ke waktu. Luangkan waktu untuk memahami EQ Anda, termasuk dengan mencari ‘tes kecerdasan emosional’.

4. Temukan titik buta (blind spot) Anda

Titik buta (blind spot) Anda adalah area kepribadian dan perilaku yang tidak Anda sadari. Misalnya, Anda mungkin berpikir Anda dianggap profesional, tetapi rekan kerja Anda mungkin menganggap Anda sebagai orang yang angkuh. Mintalah umpan balik dari teman, keluarga, dan kolega yang tepercaya tentang kekuatan dan bidang Anda yang dapat Anda tingkatkan.

5. Perhatikan Emosi Anda

Perhatikan tentang emosi yang mengurangi produktivitas Anda, entah itu kesal, marah, cemas, takut, gugup, dll. Perhatikan juga rasa gembira, playful, terinspirasi, suka petualangan, bersyukur, kagum, imajinatif, dan ceria. Berapa persentase hari Anda yang ada dalam ‘suasana hati baik’ versus ‘suasana hati yang buruk’? Singkatnya, berapa persentase hari Anda: bahagia atau tidak? Buat keputusan sadar tentang bagaimana Anda akan bersikap di depan orang, karena ini betul-betul penting. Suasana hati Anda pun akan dirasakan oleh orang-orang yang bekerjasama dengan Anda.




VIDEO (VLOG) COACH EDWIN


Jangan lewatkan menonton video dari Coach Edwin tentang Life, Spiritual dan Bisnis untuk mendapatkan manfaatnya.


pelatihan pikiran bawah sadar

Program Kami

 

Jika Anda membutuhkan pembicara terkait motivasi, konsultasi berbagai masalah kehidupan / bisnis, Coach untuk menangani masalah yang Anda hadapi, silahkan konsultasikan kepada kami melalui whatsApp sekarang juga.



Apa Masalah Anda?




WhatsApp