Bicara soal pendapatan dan penghasilan, kita juga perlu mengenal yang namanya Harga Pokok Penjualan (HPP). Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan metode yang digunakan perusahaan untuk menentukan harga pokok dari produk yang dijual oleh perusahaan dagang. Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah biaya yang muncul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis.
Harga Pokok Penjualan (HPP) pada umumnya ada pada perusahaan dagang. Karena kegiatan utama perusahaan dagang adalah memperjualbelikan barang dagangan. Setidaknya, Harga Pokok Penjualan (HPP) memiliki dua manfaat antara lain; Sebagai patokan untuk menentukan harga jual dan untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan.
Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP), Apa Saja Komponennya?
Untuk perusahaan dagang, ada 3 komponen yang menentukan HPP di perusahaan dagang. Berikut ini adalah 3 komponen penentu HPP di perusahaan dagang.
1. Persediaan Awal Barang Dagang
Persediaan awal barang dagang merupakan persediaan barang yang tersedia pada saat awal periode berjalan. Bisa dilihat saldo persediaan awal barang dagang pada neraca saldonya saat periode berjalan atau neraca awal perusahaan atau neraca tahun sebelumnya.
2. Persediaan Akhir Barang Dagang
Persediaan akhir barang dagang merupakan persediaan barang yang masih tersedia pada saat akhir periode atau akhir tahun berjalan. Saldo persediaan akhir barang dagang umumnya ada pada data perusahaan di akhir periode.
3. Pembelian Bersih
Pembelian bersih itu apa? Artinya seluruh pembelian barang dagang yang dilakukan perusahaan, entah itu pembelian barang secara cash ataupun secara kredit, lalu ditambah dengan biaya angkut pembelian dan dikurangi potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi.
Bagaimana Cara Menghitung HPP?
1. Menghitung Penjualan Bersih
Hal pertama yang kita lakukan untuk menghitung besarnya HPP adalah dengan cara menghitung penjualan bersih. Cara menghitung penjualan bersih ialah seperti berikut:
Penjualan Bersih = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan)
Keterangan: ongkos angkut penjualan di sini akan menjadi biaya umum dan tidak termasuk dalam hitungan HPP.
2. Menghitung Pembelian Bersih
Langkah yang berikutnya yaitu menghitung pembelian bersih. Cara menghitung pembelian bersih adalah seperti berikut.
Pembelian Bersih = (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)
3. Menghitung Persediaan Barang
Sesudah menghitung berapa besarnya pembelian bersih, lalu kita perlu menghitung tentang persediaan barang. Berikut caranya.
Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih
Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)
Setelah selesai 3 tahap di atas, yang terakhir adalah menghitung HPP. Cara menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah seperti berikut ini:
Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang – Persediaan Akhir
Itulah cara menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) yang bisa diterapkan di bisnis Anda.
(Sumber Referensi: finansialku.com)