Sebagai bisnis owner, tentu Anda memiliki keinginan untuk meningkatkan atau mengembangkan proses rekrutmen dengan lebih baik dari sebelumnya. Sehingga tidak ada lagi karyawan yang keluar masuk perusahaan.
Sayangnya, meski sudah selektif pada proses rekrutmen, ketidakcocokan dengan karyawan masih sering terjadi. Sebenarnya, banyak penyebab mengapa proses rekrutmen menjadi terkesan kurang efektif. Mulai dari kesalahan dalam memasang iklan lowongan kerja, kesalahan dalam memanggil kandidat pelamar kerja, hingga kesalahan dalam menentukan alat ukur.
Belajar dari Perusahaan Lain
Belajar dari perusahaan besar, Nestle. Mereka menjadikan kegiatan rekrutmen menjadi prioritas dalam departemen HR. Mereka mencari kandidat-kandidat yang berkualitas, dengan “Candidat Relationship Management (CRM)”, pada strategi tersebut mereka melakukan pemeliharaan relasi dengan kandidat/pelamar.
Strategi CRM membantu Nestle dalam mengikuti pergerakan setiap kandidat SDM yang pernah terkoneksi dengan mereka. Hal ini membuat kandidat menjalin relasi emosional yang baik, dengan membuat mereka memahami bahwa Nestle bukan hanya sebagai perusahaan berbasis bisnis, namun juga memiliki program Human Capital yang menarik bagi para kandidatnya.
Bagaimana Agar Rekrutmen Berhasil?
Berikut adalah beberapa strategi efektif yang dapat membantu Anda untuk melakukan rekrutmen dengan hasil yang lebih optimal bagi perusahaan Anda :
#1. Lakukan Hal LUAR BIASA
Coba lihat dan amati kegiatan rekrutmen yang Anda lakukan dari tahap awal hingga terakhir. Bisa jadi proses rekrutmen malah terjebak sebagai rutinitas pekerjaan sehari-hari, yang ternyata belum tepat guna. Selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah, hentikan kegiatan yang ternyata tidak efektif dan tidak efisien tersebut.
Saat Anda ingin mendapat hasil yang lebih optimal dalam rekrutmen, tentukan terlebih dahulu kebutuhan pokok pekerjaan atau lakukanlah job analysis. Maka, saat di departemen lain mengalami kekosongan karyawan, Anda telah mengetahui karakteristik kandidat seperti apa yang benar-benar dibutuhkan oleh departemen tersebut dan dapat segera menemukan orang yang tepat dengan cepat.
#2. Iklan yang Tepat
Iklan lowongan pekerjaan yang baik juga memiliki keuntungan sebagai media branding perusahaan. Sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa perusahaan Anda benar-benar aktif dan bukan fiktif. Selain memperhatikan kejelasan, spesifikasi, dan standar kualifikasi detail pekerjaan yang ditawarkan, perusahaan juga dapat mempromosikan berbagai hal tentang perusahaan. Detail informasi yang ditulis, diharapkan menimbulkan kesan yang positif bagi para kandidat.
#3. CV Screening
Setelah Anda menampung setiap lamaran yang masuk, jangan lupa untuk mengecek syarat dan kelengkapannya. Anda perlu membaca satu persatu informasi pelamar, kemudian me-rekapitulasi semua lamaran yang masuk. Tentukan syarat yang umum di awal, misalnya cukup dengan foto dan KTP. Selebihnya, Anda dapat meminta mereka mengumpulkannya seiring dengan proses perjalanan rekrutmen mereka ke depannya.
Anda juga dapat membuat berbagai kriteria bagaimana pengiriman yang sesuai. Mulai dari ukuran amplop, kode pada amplop, dll. Jika lamaran yang datang, tidak sesuai dengan permintaan yang telah Anda informasikan, maka Anda berhak menggugurkan lamaran tersebut. Setelah semua data diperoleh Anda perlu melakukan sistem penyimpanan, supaya semua data nantinya bisa terhubung dengan data-data personal lainnya.
#4. First Impression
Memang seringkali HR dapat melihat seorang yang datang melalui kesan pertama yang mereka berikan. Anda dapat menghubungkan kesan pertama Anda dengan deskripsi pekerjaan yang dimiliki kandidat kelak. Misalnya seorang kandidat datang dengan kemeja biasa dan celana jeans, padahal ia akan melamar sebagai seorang teller di sebuah bank, tentu Anda akan mengambil sikap bahwa kandidat sudah gagal seleksi awal.
Atau Anda dapat menyesuaikan prinsip yang harus dimiliki perusahaan dengan kebiasaan kandidat. Misalnya saja Anda sedang mencari kandidat marketing sebuah produk makanan sehat, tapi kandidat adalah perokok aktif, tentu Anda dapat mengeliminasinya sejak awal.
#5. ART of Questioning & Answering
Tahapan yang dianggap menentukan adalah proses Interview. Karena Anda akan mampu menggali berbagai macam hal, secara langsung kepada kandidat yang ada. Lihat kembali, apakah Anda sudah memiliki daftar pertanyaan yang akan diajukan? Apakah pertanyaan bersifat formalitas yang bisa dijawab melalui CV yang ada? Ataukah pertanyaannya sudah mampu menggali sisi terdalam yang dimilki oleh kandidat?
Dalam beberapa kesempatan, selain menjawab pertanyaan, terkadang kandidat juga diberikan hak untuk bertanya hal-hal yang belum jelas bagi dirinya. Di saat inilah terkadang kandidat juga akan menilai seberapa baik perusahaan yang dilamarnya. Misalnya tentang fasilitas yang akan diperoleh ketika sudah diterima, dll.
#6. Alat Tes
Psikotes merupakan tahap krusial, dimana tim HC Practitioner dapat mengkondisikan berbagai macam alat yang ada sesuai dengan tujuan dan kebutuhan perusahaan Anda. Selain menggunakan alat tes yang disarankan oleh ahli psikologi, Anda dan perusahaan dapat merancang kebutuhan alat Anda sendiri. Caranya dengan menuliskan apa saja yang ingin diukur dalam pengambilan data saat rekrutmen. Anda juga dapat mengembangkan role-play atau simulasi tertentu yang di desain secara khusus. Misalnya saat Anda mencari seorang graphic designer, Anda dapat melakukan simulasi membuat desain saat interview.
#7. Hasil Akhir
Hasil dari seleksi tersebut perlu dipertanggungjawabkan. Format pelaporan yang digunakan harus bisa menggambarkan secara utuh profil dari para kandidat. Anda dapat membuat sendiri format laporan yang bermanfaat dan sesuai dengan budaya perusahaan. Tentunya laporan harus mudah untuk dibaca, jelas, dan tidak menimbulkan kebingungan.
Program Pelatihan Akeyodia
Silakan hubungi kami di telepon/WA ke nomor 08112652244 /08112652210, jika Anda tertarik mengadakan Training untuk Perusahaan/Instansi/Sekolah, Pelatihan untuk Masa Persiapan Pensiun, Seminar motivasi, 1 on 1 life coaching, 1 on 1 business coaching, konsultasi pribadi, dan seminar online.