08112652210 / 08112652244 info@akeyodia.com

Orang-orang dari setiap bidang kehidupan memiliki pendapatnya masing-masing untuk dikatakan tentang anak-anak. Ini menunjukkan betapa luasnya spektrum dan dunia anak-anak. Jika saat membaca tulisan ini Anda sudah dewasa, apa pandangan Anda tentang dunia anak-anak? Anak-anak adalah peniru ulung. Jadi beri mereka sesuatu yang hebat untuk ditiru.

 

Hari Anak Sedunia, Bagaimana Sejarahnya?

Menurut sejarah, Hari Anak Sedunia diinisiasi oleh PBB dan sudah dimulai sejak tahun 1946. Saat itu, Majelis Umum PBB membentuk UNICEF (United Nations International Children’s Emergency Fund) yang tugasnya memberikan bantuan darurat berupa bahan makanan dan perawatan kesehatan untuk anak-anak korban Perang Dunia kedua.

Seiring waktu, UNICEF juga memberikan perlindungan yang layak untuk anak-anak, membela hak-hak anak, menyelenggarakan pendidikan, membantu mengasah potensi mulai masa kanak-kanak hingga remaja.

Pada tanggal 20 November 1954 PBB mengadakan acara dalam satu hari khusus untuk berdiskusi tentang anak-anak dan mulai melakukan tindakan nyata untuk mengoptimalkan kesejahteraan anak-anak. Hal tersebut disambut baik oleh negara-negara di dunia, sehingga PBB menetapkan tanggal 20 November sebagai Universal Children’s Day.

Tanggal 20 November 1989 atau tiga puluh tahun kemudian, PBB menyampaikan Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child) yang mengubah cara pandang dan perlakuan terhadap anak-anak. Bahwasanya anak harus dipandang sebagai manusia seutuhnya yang memiliki hak untuk hidup sehat, belajar, bermain, berkeluarga, belajar, dan harus dilindungi dari eksploitasi. Anak-anak juga memiliki hak untuk bersuara, berekspresi, berpikir, serta mengikuti hati nurani.

 

Apa yang Kita Pelajari dari Anak-Anak?

Dalam rangka peringatan Hari Anak Sedunia atau atau Universal Children’s Day setiap 20 November, mari kita merenung sejenak. Apa yang kita pahami tentang dunia anak-anak?

Pernahkah Anda melihat anak yang tumbuh menjadi orang yang kreatif dan pantang menyerah? Sangat mungkin bahwa dia tumbuh karena pola asuh orang tua yang tidak memanjakan anak. Selain karena faktor daya juang yang notabene makin terasah saat dewasa, karakter ini ternyata juga bisa terbentuk sejak masih kecil.

Sekarang mari kita beranjak ke hal-hal yang lebih santai. Disadari atau tidak, anak-anak bisa mengajarkan kepada orang dewasa untuk tidak banyak beban dalam menjalani hidup. Yang pasti, dengan jiwa yang murni, anak-anak tidak punya prasangka buruk, tidak kebanyakan mikir, dan cukup menikmati hidup.

Sekarang, coba ambil jeda sejenak untuk mengenali lagi diri kita yang dulu. Bisakah kita menjadi anak-anak yang tidak pusing bagaimana hal-hal seharusnya terjadi? Coba bayangkan sekali lagi dan ambil sisi positifnya. Anak-anak begitu mudah menjadi bahagia hanya karena menerima mainan baru, dibelikan es krim, diajak ke wahana permainan, dan lain-lain. Bagaimana dengan orang dewasa?

Bagaimanapun, sebagaimana kita tahu bahwa anak adalah bagaikan kertas putih, setiap orang tua lah yang ‘mewarnainya’. Tanggung jawab orang tua lah yang menjadikannya sosok seperti apa. Didikan keluarga yang membentuk mental kuat akan terbawa sampai dewasa.

 

Kami dari Akeyodia sebagai lembaga business & life coaching memahami kebutuhan Anda agar lebih bahagia dalam keluarga. Silakan berkonsultasi dengan kami di nomor 08112652244.




VIDEO (VLOG) COACH EDWIN


Jangan lewatkan menonton video dari Coach Edwin tentang Life, Spiritual dan Bisnis untuk mendapatkan manfaatnya.


pelatihan pikiran bawah sadar

Program Kami

 

Jika Anda membutuhkan pembicara terkait motivasi, konsultasi berbagai masalah kehidupan / bisnis, Coach untuk menangani masalah yang Anda hadapi, silahkan konsultasikan kepada kami melalui whatsApp sekarang juga.



Apa Masalah Anda?




WhatsApp