08112652210 / 08112652244 info@akeyodia.com

Sebagai makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial, kita memiliki sesuatu yang ingin dicapai. Bersama orang di sekitar Anda, tentu akan ada orang yang memiliki tujuan yang sama yang kemudian berkumpul dan berinterkasi. Dari sana mereka akan berbagi tugas dan pekerjaan. Kemudian membagi tanggung jawab berdasarkan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu. Inilah yang disebut sebagai sebuah organisasi.

Sebuah organisasi dalam mencapai tujuan perlu memiliki pemimpin. Jika dianalogikan sebagai sebuah kapal, maka pemimpin adalah nakhodanya. Nakhoda adalah bagian terpenting yang menentukan seluruh anggota akan menuju kemana dan ke arah mana.

Anda tentu sering mendengar sebutan leader dan boss. Meski sama-sama diartikan sebagai seorang pemimpin. Tetapi jika dilihat dari sudut pandang karyawan, kedua kata tersebut memiliki citra dan pandangan yang berbeda.

 

Perbedaan Seorang Leader dan Bos

Meski sama-sama diartikan sebagai pemimpin, namun coba rasakan lebih nyaman yang mana. “Diperintah oleh leader?” atau “Diperintah oleh Bos?”. Ada beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan Anda dalam memahami apa itu leader dan apa itu bos.

-. Ketika bos hanya akan menyuruh dan mendorong orang lain, maka leader justru melatih timnya menuju kinerja terbaik.

-. Ketika bos menanamkan ketakutan, maka leader memberikan inspirasi dan memberikan ketenangan.

-. Ketika bos hanya menyalahkan tim, maka leader membantu memperbaiki kesalahan serta memahami apa yang terjadi.

-. Ketika bos berpikir tentang diri sendiri, maka leader berpikir dalam kerangka tim

-. Ketika bos hanya tahu bagaimana sesuatu bekerja, maka leader akan menunjukkan bagaimana hal itu dikerjakan.

-. Ketika bos hanya peduli pada otoritasnya sendiri, maka leader bergantung, bersama dengan seluruh tim dan kepercayaan bersama.

-. Ketika bos menggunakan orang, maka leader membantu tim tumbuh dan berkembang.

-. Ketika bos mengabaikan tim, maka leader memberikan penghargaan kepada timnya.

-. Ketika bos adalah seorang komandan, maka leader adalah sosok yang peduli dengan bertanya dan mendengarkan.

-. Ketika bos mengatakan, “Pergi dan lakukan tugasmu!”, maka leader berkata, “Ayo pergi dan mari bekerja bersama!”

 

Mengubah Pandangan “Bos” menjadi “Leader”

Dari semua hal yang dijelaskan di atas, tentu sudah jelas perbedaan antara bos dan leader. Ketika Anda ingin mengubah pandangan tim Anda dari bos menjadi leader, Anda dapat melakukan hal-hal berikut ini:

 

#1. Menghargai dan Menyayangi Tim

Ketika Anda ingin menjadi pribadi yang baik, Anda dapat mencintai setiap pekerjaan yang Anda lakukan. Dengan begitu Anda akan tulus menjalaninya. Tidak terkecuali menjadi seorang pemimpin. Anda tidak bisa benar-benar menjadi pemimpin ketika Anda tidak mencintai dan menikmati pekerjaan Anda bersama orang-orang di dalam tim Anda. Sebagai seorang leader, Anda akan menghargai dan membantu tim Anda menjadi lebih baik. Anda akan menyayanginya dan mengarahkan mereka untuk sukses sesuai dengan keunikan dan keterampilan yang mereka miliki.

 

#2. Membimbing Tim

Tidak semua orang suka suka tipe pemimpin yang hanya bisa memerintah. Ketika Anda ingin menjadi leader, percayalah bahwa tim Anda menyelesaikan hal besar. Anda tinggal memberikan mereka bimbingan dan dukungan, bukan mengaturnya.

 

#3. Mudah Beradaptasi

Seorang bos memang cenderung kaku dalam menyelesaikan sesuatu. Tetapi ketika Anda ingin menjadi seorang leader, untuk kepentingan organisasi, Anda perlu menyesuaikan diri. Usahakan untuk dapat mengerti dan menghargai setiap kepribadian dalam tim Anda ketika penyelesaian masalah yang dihadapi perusahaan.

 

#4. Mendelegasikan

Ketika bos tidak percaya pada orang lain untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, seorang leader dapat melimpahkan sebuah tanggung jawab. Anda dapat memberikan tugas-tugas kepada tim Anda dan kemudian melepaskannya, meskipun Anda tetap mengawasi guna memastikan bahwa masih berada pada jalannya.

 

#5. Menerima Kesalahan – Memberikan Pujian

Dalam sebuah bisnis, keberhasilan dan kegagalan merupakan suatu hal yang wajar. Bisa jadi seseorang harus mengalami kegagalan sebelum mendapatkan keberhasilan. Menjadi seorang leader harus menyadari bahwa keberhasilan bukan hanya dari usahanya tetapi juga dari usaha timnya. Untuk itu seorang leader tidak segan memberikan pujian dan penghargaan ketika timnya berhasil dan mau menerima tanggung jawab secara pribadi ketika ada kegagalan.

 

#6. Memotivasi

Ketika bos lebih memilih bermain aman dan menghindari risiko, tetapi sebagai leader Anda akan mengajak tim Anda untuk berani mengambil risiko. Tidak hanya memberi arahan, tetapi juga memberikan dorongan agar tim Anda mencoba hal-hal baru.

Dan ketika seorang bos lebih suka memberikan ketakutan, tekanan, dan ancaman untuk memotivasi timnya. Seorang leader memotivasi timnya dengan cara mencari tahu apa yang memicu mereka untuk menampilkan potensi terbaiknya.

Jadi apakah Anda masih disebut bos atau sudah pantas dipanggil leader?

Jika Anda ingin melakukan pelatihan leadership hubungi Akeyodia di 08112652244 / 08112652210.

Simak juga pembelajaran: RAHASIA TERPECAHKAN! BEGINILAH CIRI PEMIMPIN MASA KINI – VLOG 27




VIDEO (VLOG) COACH EDWIN


Jangan lewatkan menonton video dari Coach Edwin tentang Life, Spiritual dan Bisnis untuk mendapatkan manfaatnya.


pelatihan pikiran bawah sadar

Program Kami

 

Jika Anda membutuhkan pembicara terkait motivasi, konsultasi berbagai masalah kehidupan / bisnis, Coach untuk menangani masalah yang Anda hadapi, silahkan konsultasikan kepada kami melalui whatsApp sekarang juga.



Apa Masalah Anda?




WhatsApp