Bagaimana Cara Menangani Calon Customer yang php? Saat orang sedang berbisnis secara online, pasti pernah mengalami hal-hal unik bersama customer di luar sana. Â Kali ini kita akan menyoroti tentang customer yang suka tanya-tanya tapi akhirnya tidak membeli. Itu sama saja seperti memberikan janji-janji manis tapi tidak ditepati. Bayangkan saja, betapa tidak enaknya diberi janji manis tapi ternyata kosong. Tapi ini konteksnya bukan tentang personal ya, sahabat bisnis.
Tapi sebagai penjual yang sudah ditanya panjang lebar, minta dikirim foto produk, detil ukuran, dan tentu harga, tapi setelah itu menghilang begitu saja. Tanpa jejak. Ada kemungkinan kalau mereka itu jangan-jangan kompetitor yang hanya mau ‘kepo’ dengan bisnis Anda dan bagaimana strateginya untuk diambil celahnya. Bagaimana kalau penjual geregetan dengan calon customer yang PHP? Coba sikapi dengan cara ini.
Daftar isi
Peraturan Dicantumkan ke dalam Rincian Order
Beberapa calon customer memesan terlebih dahulu, biasa disebut booking atau keep barang. Apakah barang pesanan itu semua pasti dibayar? Belum tentu. Lalu apa yang harus dilakukan supaya barang pesanan tidak menggantung tanpa kejelasan nasib? Buatlah peraturan yang dicantumkan ke dalam rincian order. Â Beri batas pembayaran, misal: maksimal 1 x 24 jam. Tidak ada konfirmasi dalam 24 jam? Transaksi dianggap batal atau untuk produk tertentu maksimal 12 jam. Jika melewati batas, maka diberikan ke konsumen lain.
Berikan Tantangan kepada Costumer
Cobalah bersikap yang tegas kepada customer yang tanya-tanya. Sebut namanya, Mba X, Â barang ini yang dipesan kemarin ada yang minta, padahal stoknya tinggal satu. Jadi saya kasih ke dia saja atau mau saya kirim untuk Mba hari ini? Coba perhatikan kata-katayang dipiliht. Ini soal prioritas dan urgensi. Â Â Bayangkah saat pilihan untuk orang lain didahulukan, sedangkan yang untuk Anda terakhir, bagaimana efek psikologisnya?
Berusaha Berpikir Positif
Selain langkah teknis, kita juga bisa menyikapinya dengan mengubah cara berpikir. Cobalah berusaha berpikir positif. Mungkin ada keluarganya yang terkena musibah, mungkin saja dia sakit, siapa tahu ATMnya tertelan, atau sibuk mengurus sesuatu yang lain dan sangat penting.
Tapi, satu hal yang perlu diingat, nikmati prosesnya. Tidak perlu dipikir berat karena dinamika bisnis online yang seperti itu akan selalu ada. Tetaplah optimis mencapai closing. Jika belum, tenang saja karena memang belum rezekinya. Siapa tahu Tuhan sedang melatih diri Anda untuk lebih meningkat lagi skill jualannya.