Beralih profesi dari karyawan ke wirausahawan merupakan sebuah keputusan yang berani. Banyak dari kita yang bermimpi untuk memiliki usaha sendiri. Beberapa pengusaha pemula mampu bertumbuh menjadi sukses, tapi tidak sedikit yang kemudian berguguran karena tidak kuat menjalani cobaan, dan memilih mundur di tengah jalan.
Sebagai salah satu keputusan penting, tentu harus dimulai dengan keyakinan. Lebih tepatnya itu adalah keyakinan pada kemampuan Anda untuk mencapai kesuksesan bisnis. Ikuti panggilan hati Anda dan percayalah pada kemampuan diri untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Tentunya, di atas semuanya, percayalah pada pertolongan Tuhan yang memberi jalan untuk segala kejadian.
Mungkin kita sudah tahu tentang satu dua hal tentang bagaimana berhenti dari pekerjaan untuk memulai bisnis. Sebelum Anda meninggalkan pola kerja 9-5, pastikan Anda pertimbangkan poin-poin berikut.
Menjadi CEO (Chief Everything Officer)
Sebagai karyawan, bisa dikatakan kalau Anda dapat bergantung pada orang lain. Untuk mengurus pengiriman, menyiapkan laporan klien, merespon tawaran-tawaran, dll. Tapi sebagai pemilik bisnis baru, Anda sebisa mungkin bersiap untuk melakukan apa-apa sendiri. Karena belum memiliki sumber keuangan untuk menyewa asisten atau merekrut karyawan.
Pengusaha pemula, kemungkinannya adalah Anda akan melakukan banyak kegiatan bisnis yang berbeda. Ingat, Anda adalah CEO: Chief Everything Officer. Seperti orang yang berkendara, agar melaju kencang dan tetap seimbang, belajarlah untuk ‘mengubah persneling’ dengan cepat setiap hari kerja.
Siapkah Anda untuk Menjadi Bos Sendiri?
Transisi dari karyawan ke pengusaha sama menggairahkannya dengan kesulitan. Keputusan untuk melakukannya tidak boleh dianggap enteng. Sebelum berhenti dari pekerjaan Anda, Anda perlu bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan sulit tentang meluncurkan startup.
Pikirkan; yang pertama: MENGAPA Anda ingin menjadi pemilik bisnis? Kedua: Apakah Anda MEMILIKI IDE kewirausahaan yang benar-benar harus Anda ikuti dan lihat apa dampaknya bagi lingkungan? Atau, yang ketiga: apakah Anda melihat pekerjaan Anda tidak menantang lagi dan perlu perubahan?
Jika kerja keras, stres tinggi, dan upah rendah adalah alasan Anda tidak menyukai pekerjaan Anda, memulai bisnis mungkin bukan solusi. Ketika Anda meluncurkan perusahaan baru, ketiga situasi ini tidak bisa dihindari. Mencari pekerjaan di perusahaan lain dapat menjadi terobosan yang Anda butuhkan. Bukan berarti mengecilkan hati Anda. Tapi kenyataannya, memulai bisnis itu sulit. Membangun bisnis sendiri bukan ‘solusi cepat’ ketika Anda tidak menyukai pekerjaan Anda.
Jika Anda siap menjadi bos sendiri, sekarang saatnya untuk mulai berpikir untuk beralih dari seorang karyawan ke pengusaha. Semakin Anda bersiap, semakin besar peluang Anda untuk berhasil sebagai pemilik bisnis.