Sudah menjadi rahasia umum bahwa di Indonesia ini adanya pandemi telah memberikan dampak multi sektor. Yang akan dibahas kali ini tentunya adalah sektor ekonomi. Demi keberlangsungan hidup, menjadi wirausaha merupakan alternatif solusi memulihkan dampak ekonomi. Jumlah wirausahawan di Indonesia yang masih relatif sedikit membuat banyak lembaga menyelenggarakan kegiatan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada generasi muda.
Dukungan Wujudkan Jutaan Wirausahawan
Kegiatan yang diselenggarakan oleh banyak lembaga pemerintah memiliki tujuan agar semangat berwirausaha generasi muda semakin tinggi, sehingga semakin banyak pelaku usaha baru yang akan membuka lapangan kerja baru.
Diperlukan rumusan dan langkah yang konkret sebagai upaya membangun jiwa kewirausahaan, khususnya untuk membantu pemulihan ekonomi. Tidak hanya sekedar melahirkan wirausahawan muda, namun wirausahawan yang berjiwa kepemimpinan, berani mengambil keputusan, mengenali risiko, mempunyai inovasi ide, memiliki pemikiran jangka panjang, serta mempunyai memiliki semangat dan kemauan yang kuat.
Tidak heran saat ini banyak kegiatan dan program pemerintah yang dibuat dalam rangka menangani dampak pademi, utamanya yang terkait dengan kewirausahaan serta program pemulihan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah).
Dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), tidak sedikit kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Mulai dari alokasi dana pemerintah, pendampingan usaha, bimbingan, iklim usaha yang kondusif bagi wirausahawan muda, serta adanya pengalokasian dana CSR (Corporate Social Responsibility) Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal-hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan wirausaha muda dan penguatan kerja sama dengan lembaga riset dan pendidikan tinggi guna meningkatkan pengembangan usaha rintisan berbasis teknologi.
Perlunya Kesadaran dan Kemampuan Adaptasi
Semua program yang sudah dilakukan juga perlu dievaluasi, apa saja yang perlu diperbaiki dan dilakukan lagi. Sebab menjadi wirausaha bukan hal instan, perlu ketekunan, praktik, dan belajar sepanjang hayat. Untuk itu pemerintah juga perlu memberikan literasi kepada UMKM dalam memanfaatkan teknologi informasi. Misalnya saja para pelaku usaha dapat diajarkan bagaimana menggunakan platform sosial media atau secara daring dalam menjual produknya dengan baik dan benar.
Mungkin saja Anda belum siap ketika wabah tiba-tiba terjadi dan berdampak pada setiap sisi kehidupan. Mulai dari interaksi sosial berubah secara virtual. Kegiatan yang sekarang tidak dapat dilakukan dengan mudah. Munculnya kebiasaan baru di luar hal-hal umum yang kita lakukan, serta masih banyak lagi.
Kita memang sudah masuk pada ‘pola hidup baru’ dan dipaksa untuk beradaptasi dengan cepat. Beberapa hal positifnya adalah pandemi mendorong Anda untuk lebih peduli dengan kebersihan, memaksa Anda mematuhi protokol kesehatan, mendorong sisi kewirausahaan Anda bangkit, dan kemauan berliterasi Anda yang dipaksa untuk lebih jeli.
Anda tentu pernah mendengar sebuah motivasi dari William Arthurd Word, “Seseorang yang pesimis akan komplain tentang angin. Mereka yang optimis akan berharap angin berubah. Namun orang yang realistik akan menyesuaikan layarnya.”
Anda termasuk wirausaha yang mana dipandemi ini?
Pandemi Mengubah Banyak Hal
Untuk memenuhi kebutuhan, banyak yang melakukan belanja pemesanan makanan secara online. Ketika Anda bergerak dibidang kuliner mulai dari rumah makan, warung kelontong, café, dan lainnya mulai menawarkan kenyamanan pesan antar. Sebagai wirausahawan dan generasi muda calon wirausahawan, Anda perlu memiliki skenario adaptasi terbaik untuk usaha Anda. Harapannya usaha yang sudah Anda bangun atau yang sedang Anda bangun dapat survive melewati pandemi ini.
Kemampuan apa saja yang perlu dimiliki generasi muda calon wirausaha agar dapat hadapi pandemi pulihkan negeri?
1. Mampu Berpikir Kritis dan Menjadi Pemecahan Masalah
Sebagai generasi muda agar mampu hadapi pandemi pulihkan negeri, Anda dituntut dapat memahami masalah yang terjadi dan memunculkan perspektif baru. Caranya adalah dengan mengkoneksikan satu informasi dengan lainnya dan menemukan solusi yang tepat. Syaratnya adalah dengan memiliah informasi yang ada, memahami dan membuat opsi, sehingga mampu menganalisis dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.
2. Kreatif dan Inovatif
Di dalam ‘pola hidup baru’ ini, Anda diharapkan dapat mengembangkan gagasan baru, responsif, dan terbuka terhadap perspektif yang baru. Guna menjadi generasi muda yang mampu hadapi pandemi pulihkan negeri, Anda tidak dapat bertahan dengan cara lama. Anda dituntut untuk mampu mewujudkan ide kreatif dan inovasi.
3. Kemampuan Kolaborasi
Apakah Anda berfikir bahwa mewujudkan generasi muda tangguh hadapi pandemi pulihkan negeri dapat dilakukan sendiri? Jawabannya tentu saja tidak, Anda dituntut untuk bersinergi dan berkolaborasi secara produktif dengan orang lain. Anda diharapkan dapat beradaptasi serta menghormati perspektif yang berbeda agar dapat melewati masa penuh tantangan ini.
4. Kemampuan Komunikasi
Menjadi generasi muda untuk hadapi pandemi pulihkan negeri tentu memerlukan kemampuan komunikasi yang mumpuni. Karena lingkup wirausaha Anda luas, diperlukan kemampuan mengkomunikasi informasi agar pesan dapat diterima dan dimengerti semua orang. Sebuah komunikasi bisnis harus jelas, transparan, dan rinci agar tidak salah persepsi.
Pandemi ini sejarah bagi kita, hampir seluruh dunia mengalaminya. Tidak sepantasnya kita terpuruk menyalahkan keadaan. Sudah saatnya generasi muda turut membangkitkan dunia usaha ini untuk pulihkan negeri.
Ingin berkolaborasi webinar CSR dengan Akeyodia? Langsung Hubungi Tim Akeyodia di 08112652244 atau 08112652210.