Memasuki era revolusi industri 4.0, banyak bidang mulai tersentuh dengan digitalisasi dan otomatisasi. Banyak pekerjaan semakin efisien dengan bantuan robot dan mesin-mesin canggih. Secara umum, jika situasi ini dijalankan dengan tepat dan terarah maka akan berpengaruh besar pada pengembangan ekonomi, baik dalam lingkup lokal maupun nasional. Â
Tantangan seputar era revolusi industri 4.0 terasa menarik untuk dibahas, bukan hanya sebagai menjadi PR bagi pemerintah, tapi juga berdampak langsung pada pelaku industri di sektor UMKM. Memasuki era revolusi industri 4.0, kenapa pelaku UMKM harus takut?
Daftar isi
Mengapa Harus Takut atau Khawatir?
Sebagian pelaku UMKM khawatir akan tergeser karena makin ketatnya persaingan dalam usaha. Mengapa khawatir? Kita bisa melihat dari hal-hal mendasar yang menantang di dunia industri seperti ongkos logistik, biaya energi, dan hal lain yang memengaruhi biaya produksi. Tapi sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan oleh UMKM maupun usaha dengan skala yang lebih besar.
Keberadaan UMKM di kota-kota kecil pun perlu dipertahankan, untuk bisa menyerap tenaga kerja usia produktif. Ini bisa dilakukan bersamaan dengan menciptakan tenaga kerja kerja baru yang lebih terampil dan dibutuhkan industri, khususnya UMKM.
Revolusi Digital Pada Dasarnya Tidak Dapat Dihindari
Daripada takut, sebenarnya ada cara pandang yang lebih optimis. Era revolusi industri 4.0 berarti membuka kesempatan dan peluang pasar yang lebih besar. Hanya saja belum semua pelaku UMKM menyadarinya. Karena memang revolusi digital pada dasarnya tidak dapat dihindari.
Era revolusi industri 4.0 yang tidak terlepas dari ‘pertarungan kreativitas’ dan juga inovasi, tetap bisa kita hadapi dengan sikap menyesuaikan diri. Yang paling sederhana adalah kemampuan pelaku industri UMKM dalam memanfaatkan jaringan dan fasilitas internet.
Harus Memiliki Pondasi Kuat
Ekonomi kerakyatan berbasis UMKM dan pasar tradisional mestinya harus memiliki pondasi kuat agar tahan dari ‘guncangan’ akibat persaingan global. Tapi, biar bagaimanapun untuk bisa menghadapi persaingan, jangan terpaku dengan persaingannya, tapi lebih baik untuk lebih fokus kepada produk yang kita jual. Yang memang sudah layak untuk dipasarkan, semakin ditingkatkan kualitasnya dan dijalankan dengan kreativitas dan inovasi.
Tidak selamanya mesin-mesin otomatis menjawab kebutuhan manusia yang kompleks. UMKM yang tidak selalu didominasi oleh teknologi, bisa tetap memenangkan pasar, salah satunya dengan mengangkat value atau kearifan lokal tertentu sebagai hasil dari peradaban manusia. Â Â
Hal yang Harus dilakukan dalam menghadapi Era 4.0
Teman-teman pelaku UMKM di Era 4.0 ini harus melakukan hal yang bisa membuat usaha lebih berkembang, apa sajakah hal yang harus dilakukan di era 4.0?
- Pastikan Usaha sudah mengusung teknologin informasi. Dengan adanya gadget, internet, maka usaha harus sudah dikolaborasi dengan digital marketing.
- Inovatif dan Kreatif. Jika UMKM belum membentuk inovasi terhadap produknya, maka akan kalah dengan kompetitor. Karena tentunya banyak kompetitor memberikan inovasi terhadap produknya agar menjadi unik.
- Pelaporan keuangan berbasis digital. Hal yang penting, adalah laporan keuangan. Dengan adanya laporan ini kita bisa memonitoring keuangan dengan baik. Gunakan aplikasi keuangan yang ada di play store atau aplikasi lainnya.
- Memiliki tim yang melek teknologi. Dengan adanya tim yang melek teknologi, maka semua akan lebih baik karena komputerisasi berjalan dengan lancar.
Demikian informasi mengenai industri 4.0 bagi pelaku UMKM. Jadikan artikel ini sebuah ilmu untuk lebih bisa berkembang lagi. Semoga selalu sukses untuk segala macam usahanya. Jika membutuhkan konsultan bisnis, coach bisnis atau konsultasi mengenai masalah pribadi, bisa menghubungi Akeyodia untuk bisa dilakukan coaching.