Bottleneck dalam Bahasa Indonesia berarti “leher botol” merupakan ujung botol atau jalur untuk mengeluarkan isi botol yang berbentuk lebih sempit. Seberapapun banyaknya isi dalam botol, keluarannya tentu akan dipengaruhi oleh bagaimana Bottleneck-nya. Dalam ilmu manajemen bisnis, Bottleneck menggambarkan kondisi sistem bisnis mulai dari kecepatan proses input sampai kondisi yang membuat kecepatannya melambat.
Daftar isi
Memahami Bottleneck
Kita ambil perumpamaan, di jalan tol yang memiliki 3 ruas jalur, terjadi kecelakaan. Karena kecelakaan yang terjadi maka 2 ruas jalan tertutup, dan tersisa satu ruas jalur saja. Anda sudah dapat membayangkan bahwa akan terjadi penyempitan arus, sehingga di titik ini terjadilah Bottleneck. Karena ada penumpukan kendaraan, maka terjadi kemacetan di titik tersebut dan perlu segera dicarikan jalan keluar
Sama halnya dalam bisnis yang Anda jalankan. Terkadang Anda tanpa sadar menciptakan Bottleneck yang menghambat laju pertumbuhan bisnis. Contohnya jika Anda fokus pada pemasaran. Otomatis pikiran dan waktu tercurah untuk menjalankan promosi dan menarik pembeli.
Ketika pasar terbentuk, calon pembeli mulai banyak. Di sini akan bermunculan hambatan baru ketika Anda ingin melayani pembeli. Apa hambatannya? Bisa jadi keterbatasan waktu dalam melayani permintaan, bisa karena stock terbatas, barang baku yang naik, SDM yang kurang, dan masalah lainnya.
Terperangkap dalam Bottleneck
Dari contoh di atas, apakah Anda saat ini juga sedang terperangkap dalam jebakan bottleneck? Ketika Anda sedang dalam Bottleneck, Anda perlu berpikir panjang dan berwawasan menyeluruh tentang arah bisnis. Anda perlu membedah bisnis mulai dari sistem, proses, dan stadarisasi, agar ketika saat didelegasikan Anda tidak kehilangan momentum. Semua bisnis pasti ada sisi lemahnya, setiap perusahaan juga memiliki masalah. Sehingga orang-orang di dalamnya dituntut untuk mampu aktif memecahkan atau mencari solusinya.
Ada beberapa hal yang menjadi akar permasalah sehingga menjadi penghambat pertumbuhan bisnis. Hal-hal yang menjadi Bottleneck tersebut antara lain leads, sales, dan scalability.
Bisa saja Anda terbebani atau bisa saja Anda memecahkan masalah yang salah ketika Anda terlalu fokus menyelesaikan ketiganya sekaligus. Untuk menentukan mana Bottleneck yang menghambat bisnis, perhatikan rincian berikut:
#1. Leads
Diperlukan sistem yang konsisten untuk menarik banyak pelanggan potensial (leads). Tujuannya agar lebih banyak kesempatan mengubah leads menjadi pelanggan. Terkadang kesulitan mengubah leads menjadi pelanggan disalahartikan sebagai hambatan karena. Padahal yang perlu Anda fokuskan adalah membawa lebih banyak leads terlebih dahulu.
#2. Sales
Dikatakan sebagai hambatan penjualan adalah ketika Anda memiliki cukup banyak leads tetapi tidak mampu mengkonversikannya menjadi penjualan. Anda hanya perlu fokus untuk memecahkan masalah ini, salah satu caranya adalah dengan follow up.
#3. Skalabilitas
Skalabilitas merupakan kemampuan sistem ataupun proses memenuhi permintaan yang terus meningkat. Hambatan bisa muncul ketika struktur operasional yang Anda miliki justru menghambat perkembangan bisnis atau justru kesulitan mengubah prospek menjadi pelanggan.
Contohnya, misalnya Anda memiliki banyak leads, kemudian Anda berhasil mengubahnya menjadi pelanggan, tapi pengiriman barang tertunda karena tidak punya bandwidth untuk melayani mereka dengan benar. Bagaimana mengatasi Bottleneck kasus tersebut?
Cara mengatasinya adalah dengan menyederhanakan sistem. Buat sistem dan alur kerja yang mudah dan tidak menyita waktu.
Ketika Anda sudah mengidentifikasi Bottleneck yang membuat bisnis lambat, maka fokuskan sumber daya Anda untuk memecahkan masalah tersebut. Jika Anda ingin mendapatkan hasil dua kali lipat, cukup memusatkan perhatian pada penyelesaian hambatan bisnis, bukan berarti bekerja dua kali lipat lebih keras.
Ketika perusahaan Anda sedang mengalami Bottleneck dan ingin memiliki coach untuk 1 on 1 Business Coaching, Anda dapat menghubungi nomor 08112652244 /08112652210.