Pada artikel di Akeyodia sebelumnya sudah dibahas manfaat adanya training self-reward. Maka pada artikel kali ini akan membahas tentang bagaimana sebuah training self-reward digunakan untuk meningkatkan produktivitas sebuah individu dan tim. Hal ini tentu saja berkaitan erat dengan bagaimana individu menetapkan tujuan dan sistem hadiah yang akan diberikan pada dirinya.
Bagaimana sistem training meningkatkan produktivitas diri dengan self-reward dilakukan?
#1. Mengajak Individu Menetapkan Tujuan
Langkah pertama dalam menggunakan metode self-reward adalah menetapkan tujuan yang jelas. Tujuan ini dapat berupa proyek tertentu yang sedang dikerjakan, atau tujuan yang lebih besar yang ingin dicapai dari waktu ke waktu. Setelah mengidentifikasi tujuan, penting untuk memecahnya menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
#2. Mengajak Individu untuk Membuat Sistem Hadiah
Selanjutnya, buat sistem penghargaan yang akan memotivasi untuk menyelesaikan setiap langkah. Imbalan harus bermakna dan harus menjadi sesuatu yang benar-benar dinantikan. Misalnya, jika sedang mengerjakan proyek menulis essay, dapat menentukan reward kopi favorit atau kudapan favorit setelah menyelesaikan beberapa halaman. Self-reward ini tidak harus mahal, berikut adalah contoh self-reward yang efektif:
-. Bertujuan agar bugar: Individu dapat memilih self-reward untuk pergi spa atau gym setelah menyelesaikan sesuatu.
-. Bertujuan agar menambah pengalaman diri: Individu dapat memilih self-reward dengan berlibur setelah melakukan pencapaian tertentu.
-. Bertujuan untuk menambah relasi: Individu dapat memilih self-reward berupa perjalanan akhir pekan atau jalan-jalan malam bersama teman setelah mencapai tujuan jangka panjang atau menyelesaikan proyek besar.
Reward harus disesuaikan dengan minat dan preferensi individu. Kuncinya adalah menciptakan rasa antisipasi dan kegembiraan saat menyelesaikan setiap langkah.
Bagaimana agar Training tentang Self-Reward tetap Memotivasi?
Individu diajak untuk menyadari, ketika reward masih belum dapat membangkitkan motivasi dan disiplin dalam diri individu, berarti ada yang salah dalam penerapannya. Untuk itu individu diajak untuk menerapkan hal berikut agar tetap termotivasi:
-. Memecahkan tugas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
-. Menjadwalkan istirahat teratur untuk menghindari kelelahan.
-. Menggunakan self-talk positif untuk tetap termotivasi dan fokus.
-. Memvisualisasikan tujuan akhir yang akan diterima.
-. Mengelilingi diri dengan orang-orang yang mendukung yang akan membantu individu tetap bertanggung jawab.
Apa Hal yang Harus Dihindari dalam Self-Reward?
Tidak semua self-reward dapat memotivasi meskipun dalam teorinya self-reward menjadi sarana yang ampuh untuk membangun disiplin diri dan produktivitas. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang harus dihindari dalam memberikan self-reward:
-. Memilih hadiah yang tidak bermakna atau memotivasi.
-. Menetapkan tujuan atau penghargaan yang tidak realistis.
-. Terlalu fokus pada imbalan dan tidak cukup pada prosesnya.
-. Menghukum diri sendiri karena tidak menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan.
Individu dapat memulai dari hal yang kecil, mulai menetapkan tujuan yang jelas, dan ciptakan sistem self-reward yang cocok. Dengan kekuatan self-reward, seseorang dapat mencapai apa pun yang dipikirkan.