Poor mentality memiliki ciri gemar menyalahkan pihak lainnya. Padahal jika ditelaah lebih jauh, sebenarnya semua yang terjadi disebabkan perilakunya sendiri.
Sedangkan, rich mentality adalah seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan selalu berfokus pada perbaikan diri. Poor mentality dan rich mentality bukan berkaitan dengan banyaknya uang yang dimiliki saja, namun sampai menggunakan uang tersebut.
Bagaimana Anda Menggunakan Uang?
Perbedaan poor mentality dan rich mentality yang paling terlihat saat bagaimana seseorang menggunakan uang. Seseorang yang belum kaya namun memiliki rich mentality mungkin nanti bisa menjadi sosok yang bebas finansial. Sebaliknya orang yang kaya dapat jatuh ketika dia memiliki poor mentality.
Coba kita lihat, ketika ada orang-orang yang tiba-tiba menjadi milyarder ketika tanah yang dimilikinya dibeli pemerintah untuk suatu proyek. Berapa banyak orang yang memiliki bisnis dan sukses setelahnya? Berapa lama uang yang dimilikinya habis? APa sajakah yang dibeli ketika mereka memiliki milyaran uang?
Perbedaan Poor Mentality dan Rich Mentality
Agar kita memiliki mental yang benar, berikut perbedaan poor mentality dan rich mentality:
#1. Tahu Prioritas
Poor mentality: Ketika memiliki banyak uang, dia juga akan menghabiskannya sebanyak yang dia miliki. Terkadang dalihnya adalah self-reward, padahal apa yang dilakukan hanya untuk menuruti gaya hidup.
Rich mentality: Orang yang memiliki mental ini paham tujuan utamanya. dan tahu prioritas dalam hidup Dia akan menunda kesenangan untuk meningkatkan pendapatan atau untuk mencapai sesuatu yang lebih besar.
#2. Arah Hidup
Poor mentality: Dia cenderung bekerja agar segera mendapatkan penghasilan, jadi dia enggan untuk belajar, mengasah skill, ikut komunitas, dan sebagainya karena tidak ada hasilnya
Rich mentality: Dia tahu arah hidup yang dituju, sehingga akan mempergunakan waktu, sumber daya, dan energi saat ini untuk hasil masa depan.
#3. Belajar Hal Baru
Poor mentality: Ketika ada hal baru yang dirasa kurang menguntungkan, dia akan berkata tidak. Padahal bisa jadi ada banyak hal yang dapat dipelajarinya.
Rich mentality: Dia berani mengambil risiko atau berani mencoba suatu hal yang baru. Terkadang jika dia merasa satu visi misi akan bersedia untuk melakukan sesuatu tanpa imbalan karena merasa ada banyak pelajaran yang didapatkan.
#4. Loyalitas
Poor mentality: Hanya fokus berpikir apakah ada untungnya
Rich mentality: Dia melakukan suatu hal karena sadar bahwa kita perlu membangun hubungan berdasarkan kepercayaan, kesukaan, value, dan saling menghormati.
#5. Berpikir Sebelum Bertindak
Poor mentality: Orang ini bahkan mampu mengorbankan reputasinya hanya demi menghasilkan uang dengan cara yang cepat
Rich mentality: Dia paham bahwa reputasi itu segalanya. Kepercayaan dan rasa hormat itu diperoleh melalui usaha keras, dan jika tidak dijaga akan hilang dalam sekejap.
#6. Cawan Kosong
Poor mentality: Dia selalu merasa lebih unggul dan lebih tahu segalanya dari pada orang lain, bahkan terkadang meremehkan orang lain.
Rich mentality: Orang dengan mental ini akan selalu menjadi cawan kosong ketika berinteraksi. Meski tidak bisa mempelajari semua hal sekaligus, dia akan terus belajar dari semua orang.
#7. Sikap Terhadap Kompetisi
Poor mentality: Dia cenderung membenci adanya kompetisi dan mengeluhkannya. Bahkan terkadang membandingkan dirinya dengan orang lain dan merasa orang lain lebih baik sedangkan dia tidak bisa apa-apa.
Rich mentality: Orang dengan mental ini menikmati adanya kompetisi karena kemampuan dalam diri juga turut terasah.
Menjadi poor mentality atau rich mentality adalah sebuah pilihan. Apakah Anda akan berpikir dapat melakukannya semua sendiri atau paham bahwa kita membutuhkan tim yang tepat untuk sukses.