Tahukah Anda bahwa menurut penelitian Institute for Management Development (IMD), daya saing tenaga kerja Indonesia masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Menjawab tantangan tersebut, diperlukan sebuah program percepatan dibidang digitalisasi, pengembangan SDM, dan penajaman budaya guna persiapan memasuki revolusi industri 4.0.
Daftar isi
APA YANG MESTI DIPERSIAPKAN PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0?
Setidaknya ada tiga hal yang perlu Anda siapkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Pertama, dalam program percepatan dibidang digitalisasi guna mempersiapkan revolusi industri 4.0, perubahan tata kelola keuangan, manajemen dan olah data mulai melalui digital. Anda pasti tersadar bahwa nantinya tenaga manusia akan mulai digantikan dengan program digital yang dirasa lebih mudah dan lebih simple.
Kedua, terkait pengembangan SDM, bahkan mulai dari pengusaha kecil dan orang-orang yang bergerak dibidang kewirausahaan, mereka belajar mengunakan market place  dan mengikuti pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan kemampuannya agar tangguh di revolusi industri 4.0. Mereka sudah menyadari bahwa kemamuan marketing harus ditingkatkan, agar tidak tertinggal akhirnya kalah dalam persaingan bisnis.
Ketiga, revolusi industri 4.0 tidak bisa dilepaskan juga tentang percepatan penajaman budaya. Maksudnya adalah sikap menjalankan pekerjaan dengan pola pikir yang semangat, positif, tanguh serta paham betul tentang anti-radikalisme. Memberikan sentuhan budaya dalam bidang bisnis memberikan corak yang unik dan memberikan nilai lebih pada persaingan bisnis.
Program revolusi industri 4.0 tidak bisa dilakukan seorang diri, perlu ada proram yang terintegrasi dengan melibatkan banyak pihak dalam ekosistem pilar ekonomi negara.
APA BAYANGAN ANDA TENTANG REVOLUSI INDUSTRI 4.0?
Anda pasti sudah sangat memahami bahwa yang dimaksud revolusi industri 4.0 merupakan otomatisasi sistem produksi dengan memanfaatkan teknologi big data, dampaknya saat ini, banyak pabrik yang menggunakan teknologi baru seperti IoT (Internet of Things).
Berdasarkan dari data PwC (PricewaterhouseCoopers), dalam lima tahun ke depan, akan lebih dari 80% perusahaan mendigitalkan seluruh bisnis prosesnya. Dari sekian perusahaan yang disurvey, 25% perusahan malah telah melakukan digitalisasi tahapan tingkat tinggi dalam bisnis prosesnya. Perusahaan yang disurvei juga mengatakan bahwa mereka mengharapkan bahwa penerapan digitalisasi pada bisnisnya bisa mencapai 86% secara horizontal atau dari semua divisi serta unit dan 80% secara vertikal yaitu dari jenjang bawah sampai atas.
Masih menurut PwC (PricewaterhouseCoopers), para pebisnis yakin pada revolusi industri 4.0 nanti dapat meningkatkan produktivitas dan peningkatkan effisiensi 18% dalam lima tahun. Revolusi industri 4.0 memungkinkan produktivitas dan efisiensi sumber daya yang lebih tinggi, dengan demikian, akan tercipta lingkungan yang tepat untuk produksi yang sifatnya berkelanjutan dan efisien.
Siap tidak siap, era revolusi industri 4.0 telah dimulai. Sebagai pelaku usaha saya yakin Anda sudah mulai mempertimbangkannya. Tidak menutup kemungkinan pada sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), teknologi pada revolusi industri 4.0 akan sangat penting, perlu adanya pelatihan guna menyiapkan kebutuhan teknologi untuk bisnis yang berkelanjutan.
Anda bisa menghubungi kami di telepon/WA ke nomor 08112652244 / 08112652210 untuk bertanya seputar kesiapan Anda dalam menghadapi revolusi industri 4.0.