International Day of Disabled Persons atau Hari Penyandang Disabilitas Internasional diperingati setiap tanggal 3 Desember. Peringatan tahunan ini diproklamasikan pada 1992 oleh Majelis Umum PBB 47/3. Tujuan peringatan ini adalah untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua bidang dan pembangunan, serta meningkatkan kesadaran terhadap situasi para difabel di setiap aspek kehidupan, baik politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Mengapa diffable?
Penggunaan istilah diffable digunakan sebagai pengganti istilah penyandang cacat yang terkesan negatif dan diskriminatif. Diffable berarti manusia yang memiliki kemampuan yang berbeda. Ini sejalan dengan realita bahwa setiap manusia diciptakan berbeda, sehingga sebenarnya yang ada hanyalah sebuah perbedaan, bukan kecacatan.
Berdasarkan data PBB, di dunia ini ada sekitar 15 persen atau sekitar 1 miliar orang difabel. Kondisi tersebut kadang membuat mereka mendapat diskriminasi, padahal sama seperti orang biasa, penyandang disabilitas juga bisa berkreasi.
Penyandang Disabilitas juga Bisa Sukses
Di luar dari kekurangan dan kelemahan seseorang, pasti ada suatu yang lebih besar dibaliknya. Baik di luar negeri maupun di dalam negeri, sebenarnya banyak sekali tokoh yang sangat menginspirasi bahkan membuat kita merasa termotivasi. Berikut beberapa contoh dari orang-orang penyandang disabilitas yang luar biasa.
1. Stephen Hawking
Siapa yang tidak mengenal Hawking, dia dikenal sebagai salah satu fisikawan terkenal di dunia yang meninggal 14 Maret 2018. Ia menderita Amyotrophic Lateral Sclerosis atau ALS, sebuah penyakit saraf yang 90 persen penyebabnya belum diketahui. ALS menyerang sel-sel saraf yang mengontrol gerakan, sehingga penderitanya sulit menggerakan lengan, kaki, dan wajah.
Hawking mampu menunjukkan teori relativitas Albert Einstein bahwa ruang dan waktu memiliki awal dan akhir yang pasti. Hal tersebut kemudian memicu lahirnya teori yang menyebut bahwa black hole tak sepenuhnya hitam, melainkan memancarkan radiasi dan nantinya menghilang.
2. Tarjono Slamet
Tarjono adalah mantan pegawai PLN yang mengalami cacat seumur hidupnya akibat kecelakaan kerja. Beliau tidak sengaja terkena setruman listrik bertegangan tinggi saat ia bekerja yang mengakibatkan kakinya diamputasi dan jemari tangannya juga lumpuh akibat kerusakan saraf.
Selama dua tahun lebih, Tarjono terpuruk. Namun, setelah itu, ia berusaha bangkit kembali dengan mencoba mendirikan usaha baru (CV Mandiri Craft) untuk memperbaiki kehidupannya. Bisnisnya berfokus pada pembuatan kerajinan kayu untuk alat peraga pendidikan dan pembelajaran dengan berbagai bentuk yang menarik. Sekarang ini, produk yang dibuat oleh Tarjono Slamet sukses menembus pasar ekspor dengan pendapatan bisa sampai Rp150 juta perbulannya
3. Habibie Afsyah
Habibie Afsyah mengalami kelumpuhan karena Muscular Dystrophy Progressive atau kelumpuhan yang berkaitan dengan kesalahan fungsi otot. Dia harus duduk di kursi roda setiap hari karena tidak bisa berjalan, bentuk tubuhnya juga tidak sempurna karena penyakit yang dideritanya.
Penyakit yang dideritanya tidak menghalanginya untuk selalu berusaha membahagiakan orangtuanya. Dia juga memiliki kecerdasan di atas rata-rata, sehingga ia memutuskan pergi ke Singapura untuk mengikuti pelatihan marketing selama tiga minggu.
Habibie Afsyah kemudian kembali ke Indonesia dan langsung mendaftarkan dirinya dalam program affiliate situs Amazon. Sekarang, ia telah berhasil menjalankan bisnis online (agen jual beli internasional) di situs Amazon tersebut dan sukses meraup pendapatan hingga sepuluh juta setiap bulannya.
Sukses bisa diraih siapapun yang mau berusaha dan tekun. Apakah Anda juga termasuk orang-orang sukses itu?