Hampir semua dari kita sangat penasaran tentang banyak hal, khususnya terkait hal yang menjadi kesibukan kita. Tentu saja itu wajar karena kita sepakat dengan gagasan tentang peningkatan kualitas. Maka dari itu kita tidak cepat puas, dan terus belajar untuk melakukan sesuatu dengan cara terbaik.
Agar tidak menjadi beban bagi diri sendiri, kita pun butuh meningkatkan kemampuan bersyukur. Ini bisa berlaku pada kehidupan pribadi maupun profesional. Apa saja poin-poin yang perlu kita pahami agar tidak cepat puas tapi tetap pandai bersyukur?
Daftar isi
Sikap Seorang Pemenang
Ketika seseorang sedang berjuang untuk mencapai sesuatu, tentu ia harus melawan keadaan yang menghambatnya. Sikap seorang pemenang (winning attitude) itu lebih penting daripada kekayaan, pendidikan, keadaan, kecerdasan, keberhasilan-keberhasilan, masa lalu, dan juga bayangan kegagalan.
Menantang Diri Sendiri
Bicara soal tantangan, disadari atau tidak kita terus menghadapinya. Sepanjang waktu kita selalu berhadapan dengan target. Nah, target itulah yang menjadi tantangan untuk mencapainya. Pernahkah Anda mencoba untuk memiliki tantangan dalam hidup yang membuat kehidupan Anda terarah? Tantangan akan memicu terjadinya perubahan yang baik dalam diri Anda.
Faktor Daya Juang
Banyak faktor yang bisa memengaruhi mengapa belum mencapai sesuatu yang diinginkannya, Tapi yang paling rasional adalah jangan-jangan karena memang kita belum benar-benar serius berjuang. Semakin tinggi daya juang yang dimiliki, maka tingkat mendapatkan kesuksesan akan makin tinggi. Kenyataannya, tidak semua orang memiliki daya juang yang sama setiap hari. Ketika mendapat stimulus dan motivasi tertentu, ia jadi bersemangat. Tapi di saat yang lain daya juang itu bisa turun.
Mengukur Batas Kemampuan Diri
Mengukur kemampuan diri ini berlaku dalam bidang apapun dalam hidup, misalnya dalam hal karir atau pekerjaan. Salah satu bagian yang paling sulit dalam menentukan pilihan karir adalah mencari tahu apa yang dapat Anda lakukan dengan baik. Â
Sense of crisis
Seringkali, orang kalau sudah terlalu santai jadi tidak banyak inisiatif untuk keluar dari zona itu. Karena itu, penting sekali untuk menumbuhkan sense of crisis. Kata sense dalam frasa sense of crisis, tidak hanya berarti kepekaan. Tetapi juga kewaspadaan, ketergesaan, kesegeraan, dan pada akhirnya kesigapan dalam menghadapi krisis.
Krisis bisa berupa apa saja, asal menimbulkan efek tidak nyaman, dan perlu segera diatasi dengan cara-cara yang strategis. Dengan menjalaninya secara seimbang, kita mampu bersikap tidak cepat puas, demi perbaikan diri, sambil tetap pandai bersyukur.