Acara televisi apa yang paling Anda sukai? Atau barangkali Anda sudah mulai meninggalkan televisi sebagai media hiburan dan kemudian beralih ke channel YouTube?
Sejumlah penelitian pun menunjukkan bahwa fenomena ini sudah terjadi di kalangan anak muda. Sebuah survei yang dilakukan oleh Comscore misalnya. Di sana terlihat bahwa generasi millenial antara usia 18-35 tahun lebih memilih YouTube daripada menonton televisi sebagai media penyedia konten video.
Sebagai content creator pun, era YouTube terasa lebih menguntungkan. Mereka tidak harus mengandalkan media konvensional seperti dulu untuk mempublikasikan karya.
Karena tidak semua orang dengan mudah terkoneksi dengan internet, televisi masih menjadi salah satu bentuk media arus utama yang paling berpengaruh untuk penyebaran informasi. Di samping itu, televisi tidak terlepas dari konten hiburan yang kerap ‘ditelan mentah-mentah’, meski nirfaedah.
Daftar isi
Tentang Hari Televisi Sedunia
Sebelum era digital, televisi memainkan peran penting sebagai wadah informasi dan edukasi yang menghadirkan isu-isu dan kabar global. Tentu tidak semua isu itu memberi pengaruh positif. Untuk menghindari efek negatif televisi, PBB pun berinisiatif untuk mendeklarasikan World Television Day atau Hari Televisi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 21 November.
PBB sebagai organisasi negara-negara di dunia menetapkan Hari Televisi Sedunia tersebut dalam bentuk resolusi. Hari Televisi Sedunia juga memberikan edukasi ke semua orang tentang kebebasan untuk mengakses informasi melalui televisi dan sekaligus mendidik banyak orang tentang isu-isu di dunia.
Apakah Televisi Masih Punya Masa Depan?
Memang Hari Televisi Sedunia tidak terlalu masif dirayakan semua orang, namun ada beberapa hal yang bisa kita perhatikan. Televisi termasuk tantangan bagi setiap orang tua, agar anak-anak tidak berlebihan dalam mengakses berbagai tayangan.
Bagi orang-orang yang berkecimpung di bidang periklanan, televisi adalah alternatif media promosi yang efektif sejak dahulu. Meskipun keadaannya berubah setelah ada media sosial, tapi bukan berarti televisi sudah mati. Televisi masih punya ‘nyawa’ di masa depan, khususnya di tengah-tengah lingkungan yang belum bisa mengandalkan koneksi internet yang lancar.
Televisi memungkinkan untuk menjangkau banyak orang pada tingkat nasional atau regional dalam waktu singkat. Tayangan-tayangan televisi tertentu juga menjadi pemersatu bangsa. Belum lagi iklan-iklan televisi yang pesannya lebih mudah tersampaikan kepada masyarakat. Itulah mengapa orang di setiap generasi seolah memiliki versi iklan televisi legendaris yang menjadi kenangan di kemudian hari.
Bagaimana dengan iklan-iklan yang muncul di dalam program acara siaran televisi di Indonesia? Masyarakat Indonesia dan dunia kini memang lebih banyak menghabiskan waktunya mengakses media sosial daripada televisi. Tapi, segmentasi penonton televisi lebih jelas terlihat dari program yang disiarkan, demikian halnya dengan waktu penayangan. Itulah mengapa iklan televisi masih jadi pilihan brand-brand besar. Selamat hari televisi sedunia! Adakah makna khusus tentang televisi di dalam kehidupan Anda?