Ketakutan, kekhawatiran, dan stres merupakan respons alami manusia terhadap ancaman, apalagi dihadapkan pada ketidakpastian seperti ini. Normal dan dapat dimengerti jika banyak orang yang mengalami ketakutan dalam konteks pandemi. Ketika virus pertama kali muncul pada akhir Desember 2019, tidak terbayangkan bahwa skalanya akan menyebar ke seluruh dunia. Selain muncul ketakutan tertular, perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari juga dibatasi dengan berbagai aturan ketat.
Saat ini sudah mendekati akhir 2021, tapi kehidupan masih belum kembali normal. Kita semua masih dihadapkan dengan realitas baru bekerja dari rumah, pengangguran bermunculan, homeschooling anak-anak, dan kurangnya kontak fisik dengan anggota keluarga. Hal-hal tersebut sedikit demi sedikit mulai melemahkan pandangan positif dan semangat yang sebelumnya dipegang.
Berdampingan dengan Pandemi
Meski saat ini kita hidup dan bekerja dengan berbagai aturan dan batasan, ada hikmah dalam setiap kejadian. Itu yang perlu Anda pahami agar dalam diri Anda memancarkan vibrasi energi yang positif. Vibrasi energi positif ini akan mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperkuat sistem imun tubuh. Jangan lupa untuk selalu bersyukur dan menjadikan diri senantiasa bermanfaat untuk sesama.
Sebagai contoh, dengan adanya pandemi ini, Anda dapat mengikuti training nasional maupun internasional. Mungkin saja sebelum pandemi training tersebut tidak dapat Anda ikuti karena keterbatasan jarak dan biaya. Hal ini tentu merupakan kemudahan dalam belajar, karena tidak mengeluarkan transportasi dan akomodasi.
Pelajaran yang juga bisa Anda dapatkan dari kondisi pandemi yang ini, adalah bagaimana Anda masih memiliki usaha, pekerjaan, dan semangat berkarya sesuai bidang keahlian masing-masing. Ketika Anda melakukan semuanya dengan rasa syukur, tulus, dan ikhlas, otomatis imunitas dalam diri meningkat. Tentu saja hal tersebut diimbangi dengan menjaga prokes, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.
Jika masih prokes dan melakukan hal lainnya, mengapa perlu berpikir positif? Sama hal nya ketika Anda akan ujian nasional tetapi pikiran kacau. Meskipun Anda sudah belajar semalaman, karena pikiran kacau maka akan tidak mudah bagi Anda untuk menjawab setiap soal. Begitu pula tentang kebiasaan berpikir posif. Berpikir positif dapat menjadikan Anda tenang dan mampu menciptakan suasana hati yang gembira dalam segala suasana. Dengan tenang dan hati yang gembira tersebut Anda akan bekerja dengan tekun, beribadah dengan rajin, dan berdoa dengan sungguh-sungguh.
Sistem kekebalan tubuh dapat melemah karena hati gelisah dan mengalami stress yang berlebihan. Biasana gelisah dan stress tersebut dipicu oleh pikiran-pikiran tentang sebuah penderitaan hidup, penderitaan hidup yang dimaksud misalnya:
-. Terlalu meratapi dan menyesali masa lalu
-. Sulit menerima keadaan dan kenyataan saat ini
-. Terlalu mengkhawatirkan masa depan
-. Dendam dan sulit untuk memaafkan
-. Terlalu membandingkan dengan orang lain
Meningkatkan Etos Kerja
Ketika saat ini Anda masih diberikan kesehatan dan pekerjaan, Anda wajib mensyukurinya. Dalam agama, diajarkan untuk bekerja tuntas, ikhlas, jujur dan tekun. Etos kerja seperti ini tentu diperlukan disetiap saat agar produktifitas kerja optimal. Untuk meningkatkan etos kerja di masa ini, ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan. Antara lain:
-. Makna Kerja Sebagai Berkah
Ketika Anda memaknai pekerjaan sebagai berkah, tentu rasa syukur dalam diri akan muncul. Ketika rasa syukur muncul, otomatis Anda akan malakukan pekerjaan dengan cara yang terbaik sesuai tugas dan bidang yang Anda tekuni.
-. Makna Kerja Sebagai Amanah
Saat Anda memaknai pekerjaan sebagai Amanah, tentu Anda akan melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.
-. Makna Kerja Sebagai Panggilan Jiwa
Apabila Anda memaknai pekerjaan sebagai panggilan jiwa, Anda akan bekerja dengan berlandaskan semangat pengabdian, integritas, dan motivasi tinggi.
-. Makna Kerja Sebagai Aktualisasi Diri
Bekerja merupakan salah satu cara seorang individu untuk mempertahankan jatidiri dan memenuhi kebutuhan lahiriahnya. Ketika pekerjaan dianggap sebagai sarana mengaktualisasikan diri, maka Anda akan berusaha memunculkan potensi diri dengan penuh semangat.
-. Makna Kerja Sebagai Ibadah
Karena bekerja dilandasi semangat beribadah, tentu setiap hal-hal yang Anda lakukan perlu mempertimbangkan baik dan buruk sesuai profesi masing-masing.
-. Makna Kerja Sebagai Seni
Apapun pekerjaan Anda, kita sepakat bahwa semua pekerjaan memiliki keunikan tersendiri. Semua pekerjaan memerlukan kreatifitas, kecepatan, ketepatan, kecermatan, dan kebermanfaatan. Semua itu membuat sebuah pekerjaan tidak monoton.
Apapun pekerjaan Anda, inti dari pekerjaan adalah pelayanan. Bekerja dengan sepenuh hati dan memahami setiap makna dalam bekerja akan menghasilkan kinerja yang optimal. Semua pekerjaan membutuhkan etos kerja yang tinggi, totalitas, dan dikerjakan hingga tuntas.
Pandemi bukan menjadi halangan untuk Anda tetap bekerja dengan penuh ketekunan. Karena dalam kondisi ini, yang terpenting adalah tetap menjaga protokol kesehatan, menjaga asupan makanan, dan membuat pikiran selalu dalam keadaan tenang.
Dokumentasi Pelatihan Akeyodia
Berikut adalah dokumentasi Webinar Motivasi bersama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP B) Yogyakarta dengan Tema: Boost Your Psychological Immunity. Kegiatan webinar motivasi dilaksanakan pada Selasa, 5 Oktober 2021 pukul 09.00 WIB, dipandu oleh MC Soraya Putri dan Moderator Ria Novika. Acara juga dibuka oleh Bapak Hengky T.P. Aritonang selaku Kepala KPPBC TMP B Yogyakarta.
Silakan hubungi Akeyodia di nomor 08112652244 /08112652210, jika Anda ingin menyelenggarakan webinar atau seminar motivasi.