Apakah Anda ingat ketika lulus, lalu membuat surat lamaran kerja? Pasti di sana menonjolkan suatu hal yang menarik dan punya nilai jual di mata HRD. Wajar kalau ketika orang akan masuk kerja dan melalui seleksi, ia akan memoles dan membuat profil dirinya jadi lebih indah supaya bisa diterima.
Mengapa orang mudah diterima? Karena memiliki nilai plus. Nah, memberi nilai plus untuk pekerjaan, sama pentingnya dengan proses memperoleh pekerjaan itu.
Tapi seperti apa realitasnya? Ketika sudah diterima jadi bagian tim, ada yang tetap bagus performanya tapi ada yang masih kurang. Entah itu karena kurang cocok dengan lingkungan pekerjaannya atau alasan lain, akan lebih baik kalau performa saat melamar kerja itu sama bagusnya bahkan lebih bagus saat melakukan pekerjaan sebenarnya. Jadi bukan hanya kesan pertama saja.
Apa yang dilakukan untuk diri sendiri mestinya sama maksimalnya dengan apa yang dilakukan untuk perusahaan. Mengapa sebaiknya pekerjaan kita lakukan bukan hanya untuk menggugurkan kewajiban? Pernah membaca kutipan ini? “Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja”
Performa yang Terbaik
Layaknya suatu produk, jika ingin terus laris di pasaran, maka harus disertai dengan penampilan yang menarik, packaging yang memberi kesan ‘wow’, design yang bisa membuat orang tertarik untuk beli dan yang terpenting adalah isi produk itu bisa berfungsi atau tidak, seberapa besar manfaatnya, benar-benar dibutuhkan atau tidak? Untuk yang terakhir ini, adalah hal esensial yang tidak bisa diabaikan.
Menjadikan Diri Lebih Bernilai Jual
Kembali ke masalah nilai jual bagi diri sendiri, dalam hal ini nilai jual bagi kita sebagai calon karyawan adalah dengan menambah keterampilan melalui pelatihan, kursus-kursus, seminar dan training-training yang dapat menunjang dan menambah nilai jual diri sendiri. Ikutilah pelatihan-pelatihan apa saja sebab suatu saat pasti akan bermanfaat.
Dalam proses memberi nilai tambah, ada biaya tambahan (added cost). Menambah nilai jual produk, butuh biaya desain dan juga biaya untuk branding. Termasuk juga pada seorang yang bekerja. Agar pekerjaan tidak sekadar menggugurkan kewajiban, orang butuh akses pada bacaan baru, piknik, dan juga peralatan kerja yang dibutuhkan. Jadi, apa yang Anda lakukan agar pekerjaan Anda tidak sekadar menggugurkan kewajiban?