Seiring berkembangnya zaman, tantangan ke depan akan semakin berat, persaingan akan semakin ketat, berbagai perubahan akan terus terjadi secara cepat dan tiba-tiba. Sebagian orang sibuk mencari kerja dan sebagian mencari peluang mendirikan usaha. Hal ini berpengaruh juga di dunia pendidikan, dimana setiap universitas berusaha agar lulusannya bisa mandiri setelah lulus baik mandiri dalam berwirausaha maupun diserap di dunia kerja.
Usaha tersebut terwujud dibanyaknya seminar tentang perencanaan karir yang diadakan oleh setiap universitas. Perencanaan Karir (career planning) yaitu suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya.
Mengapa Perencanaan Karir itu Perlu?
Melalui perencanaan karir (career planning) setiap individu dapat mengevaluasi kemampuan dan minatnya, mempertimbangkan kesempatan karir alternative, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis.
Selain bermanfaat untuk individu seperti yang dijelaskan di atas, ternyata perencanaan karir (career planning) juga bermanfaat untuk perusahaan. Dengan adanya perencanaan karir, maka perusahaan dapat menurunkan tingkat turnover karyawan. Sebab perhatian terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mereka bekerja. Karena individu merasa sudah tepat/nyaman dengan posisi dan pekerjaannya, maka tingkat turnover karyawan akan menurunkan. Perencanaan karir juga dapat memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik.
Lalu Bagaimana Proses Menyusun Perencanaan Karir?
Proses penyusunan perencanaan karir dimulai dari bagaimana Anda menilai diri sendiri, menetapkan tujuan hingga merencanakannya, dan melaksanakan rencana tersebut. Proses-proses tersebut harus Anda ikuti jika ingin rencana karir berjalan dengan sesuai dan tepat.
#1. Mampu Menilai Diri Sendiri
Hal pertama dalam memulai perencanaan karir adalah bertanya dan memahami diri sendiri. Mengenali peluang-peluang yang ada, kesempatan-kesempatan yang muncul, kendala-kendala dalam perjalanannya, pilihan-pilihan yang mungkin menjadi alternatif, dan konsekuensi-konsekuensi yang harus dijalani. Selain itu Anda harus dapat mengenali keterampilan, bakat dan nilai yang berhubungan pada kesempatan karir.
#2. Menetapkan Tujuan Karir
Setelah Anda dapat menilai kekuatan dan kelemahan, Anda harus mendapatkan pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja. Dengan demikian maka tujuan karir dapat diidentifikasi dan kemudian dibentuk dengan jelas dan rinci.
#3. Membuat Rencana
Rencana tersebut dibuat dari berbagai macam desain kegiatan dan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan karir.
#4. Pelaksanaan
Rencana tidak akan terwujud tanpa adanya tindakan nyata. Biasanya seseorang cenderung hanya membuat rencana dan berharap rencana tersebut terwujud dengan sendirinya. Ingatlah bahwa sebuah rencana akan sia-sia jika tidak ada komitmen untuk melaksanakannya.
Dokumentasi Kegiatan In House Training : Self Driving dalam menghadapi MEA – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta – Kamis, 24 Maret 2016