Sahabat bisnis di manapun Anda berada. Kali ini kita akan membahas tentang BAGAIMANA MENYIKAPI PERBEDAAN atau keragaman budaya perusahaan.
Ada sesuatu yang sebenarnya sudah pernah kita ulas di pertemuan sebelumnya. Bahwa banyak hal di kalangan saudara, teman, atau staf kita bahwa, yang mana mereka dibesarkan oleh orang tua yang berbeda. Mereka juga berasal dari pendidikan yang berbeda. Mereka pun punya latar budaya yang berbeda juga dengan diri Anda.
Kalau kita bicara keluarga ya memang hanya sebatas di situ perbedaannya. Kalau perusahaan? Bisa jadi agama pun berbeda beda. Cara pandang politik berbeda. Apa yang akan terjadi? Maka penting bagi Anda untuk memahami.
Bagaimana Anda menyatukan keanekaragaman budaya dalam perusahaan. Kalau kita bicara dalam konteks Indonesia, ada satu hal yang kita pahami, bahwa semboyan kita Bhineka Tunggal Ika. Meski berbeda, tapi kita satu.
Perbedaan itu, ketika kita anggap sebagai kelemahan, maka kita lemah. Tapi ketika kita menggabungkan PERBEDAAN MENJADI KEKUATAN, justru itu menjadi sesuatu yang luar biasa. Bagaimana menjadikan perbedaan dalam tim kerja menjadi kekuatan yang luar biasa?
SAAT ANDA MENGHENDAKI KESERAGAMAN
Mari kita lihat analoginya seperti berikut. Saat Anda nyopir, ternyata ban kempes atau bocor. Anda otomatis langsung berhenti. Apa jadinya kalau Anda tidak menghendaki keberagaman?
Fokus pada satu hal atau semua harus sama, tak boleh ada yang berbeda? Sama saja artinya ketika ban mobil Anda mengalami kempes atau bocor, Anda punya satu alat saja yaitu dongkrak.
Apakah Anda bisa selesaikan masalah Anda hanya menggunakan dongkrak saja? Pastinya mobilnya terangkat, ban kempes terangkat, tapi apa Anda bisa melepaskan ban Anda sendiri yang bocor untuk diganti ban cadangan? Tentu tidak bisa.
MAKA DI SINILAH PENTINGNYA KEBERAGAMAN
Ya, keberagaman alat yang saling mendukung fungsinya. Coba bandingkan, apa yang bakal terjadi pada saat Anda mengalami kejadian ban bocor? Anda memiliki dongkrak, kunci roda, kunci pas, obeng, kemudian Anda dongkrak supaya naik. Gunakan kunci roda untuk melepaskan baut yang ada di roda tersebut lalu Anda ambil ban kempes itu.
Dari sebuah ilustrasi yang sangat sederhana itu, keberagaman alat ternyata penting. Ketika Anda memakai kunci roda saja tapi tidak memiliki dongkrak, Anda tak bisa melakukan hal ini. Mungkin bisa mengendorkan roda, tapi tidak bisa melepaskan ban.
Saya berharap Anda bisa memahami bahwa keberagaman di perusahaan bisa diubah MENJADI KEKUATAN. Dengan catatan: Yang pertama, Anda bisa memahami apa visi Anda, bagaimana Anda mensosialisasikan kepada tim, meskipun mereka berbeda tapi memiliki satu tujuan yang sama berdasarkan visi yang telah Anda tetapkan.
Yang kedua, bagaimana anda bisa breakdown visi menjadi misi misi-misi kecil sehingga seluruh tim di perusahaan Anda mampu menjalankan strategi untuk mencapai tujuan sesuai visi, meski mereka beraneka ragam. Yang ketiga, controlling, yaitu tentang bagaimana Anda memastikan bahwa apa yang dilakukan tim mengarah ke tujuan, dan bagaimana misi Anda berjalan dengan baik memastikan budaya perusahaan tetap berjalan.
Ilustrasi di atas memang sederhana, tapi sering membuat orang gagal fokus. Intinya, untuk mengubah keberagaman tim menjadi kekuatan, kita harus FOKUS PADA KEKUATAN mereka masing-masing.