Pernahkah terlintas di benak Anda bahwa cerita dongeng bisa berpengaruh untuk membentuk karakter suatu bangsa? Bahwa cerita-cerita yang didapatkan saat kecil itu bisa menentukan seperti apa kehidupan saat dewasa. Jika Anda bersedia menengok sejenak ke beberapa penjuru dunia, benar bahwa cerita rakyat atau dongeng anak-anak bisa berpengaruh pada karakter bangsa.
Eksistensi Dongeng di Negara-negara Dunia
Ada sebuah studi kasus dari psikolog terkait dongeng di dua negara, Inggris dan Spanyol. Inggris diketahui memiliki dongeng masa kecil yang memuat unsur optimisme dan keberanian. Sebaliknya, dongeng di Spanyol cenderung berisi hiburan yang disisipi penokohan yang cerdik. Kemudian pengaruhnya adalah pada kondisi masyarakat bangsa di kemudian hari yang terpengaruh pada esensi cerita rakyat yang didengar waktu kecil. Lalu bagaimana dengan negeri kita, Indonesia?
Alangkah lebih baik kita juga mengingat lagi cerita rakyat yang berkembang di masyarakat kita dan dituturkan turun temurun. Apakah ‘Bawang Merah-Bawang Putih’, ‘Malin Kundang’, ‘Kancil Mencuri Timun’, dan beberapa cerita rakyat lainnya itu memang cerita terbaik yang bisa disampaikan ke anak cucu? Apapun itu, kita tidak menyalahkan tradisi. Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan yang berbeda pula, kita dapat menyesuaikan cerita apa yang harus diberikan ke anak-anak atau adik-adik kita.
Ini bukan tentang seberapa banyak budaya yang kita punya, lalu kita abaikan, atau folklor yang kita dengar, kemudian kita lupakan. Sebenarnya kita tidak akan kehabisan cara untuk sekadar membuktikan tiap generasi dalam suatu peradaban mempunyai hasil pemikirannya sendiri untuk dibagikan ke generasi berikutnya.
Hari Kelahiran Pak Raden sebagai Awal Mula Hari Dongeng Nasional
Bukan hanya bersifat hiburan, peran dongeng untuk generasi penerus bangsa juga sangat besar. Karena itulah setiap tanggal 28 November diperingati sebagai Hari Dongeng Nasional. Tanggal ini dipilih karena merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi atau yang lebih kita kenal dengan nama Pak Raden. Salah satu pendongeng paling tersohor di Tanah Air itu telah wafat pada 30 Oktober 2015. Pada mulanya, deklarasi Hari Dongeng Nasional dilakukan pada Sabtu (28/11/2015) di lantai 2 perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dongeng, Imajinasi, dan Kunci Kesuksesan Masa Depan
Peran dongeng untuk mewujudkan generasi yang berkarakter unggul juga menjadi perhatian tersendiri bagi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. “Makna mendongeng adalah agar adik-adik semua senang dan mencintai cerita, buku, dan dari cerita-cerita itu kita menciptakan imajinasi di dalam otak.
Kemampuan dalam berpikir dan membayangkan hal-hal di otak kita adalah kunci kesuksesan di masa depan,” demikian ujar Mendikbud. Mendikbud pun menyebutkan bahwa imajinasi sangat penting untuk memantik berbagai ide untuk direalisasikan dalam dunia nyata. Tanpa imajinasi, banyak hal mungkin tak akan tercipta di dunia ini.
Terkesan sederhana, namun dongeng bisa menjadi media untuk tujuan yang lebih baik, yaitu memperkenalkan nilai-nilai luhur kepada anak-anak, melatih kejujuran, kemampuan bekerjasama, dan nilai-nilai positif lainnya dalam hidup ini.
Kami dari Akeyodia yang fokus pada pelatihan dan pengembangan SDM pun senantiasa berkomitmen untuk kemajuan bangsa melalui kerjasama dengan berbagai kalangan.