Konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan sosial, begitu juga dalam sebuah organisasi maupun perusahaan. Adanya perubahan sistem dapat menjadi pemicu munculnya konflik, apabila tidak disertai dengan pemahaman yang baik terhadap perlunya perbedaan-perbedaan ide.
Percaya atau tidak, ada perusahaan yang sengaja menimbulkan konflik, karena dianggap strategi manajemen konflik justru dapat mendongkrak motivasi karyawan dalam berkompetisi. Manajemen konflik akan sangat mempengaruhi individu yang ada dalam sebuah organisasi maupun perusahaan. Pemimpin dalam organisasi maupun perusahaan hendaknya memiliki kemampuan manajemen konflik yang memadai, sehingga konflik yang muncul akan membawa dampak positif bagi organisasi maupun perusahaannya.
Daftar isi
Mengapa Manajemen Konflik Perlu Dikembangkan?
Manajemen konflik akan memungkinkan organisasi atau perusahaan untuk dapat mengevaluasi sistem dan mengembangkan kompetensi. Maksud dari manajemen konflik mampu mengevaluasi sistem adalah dapat mengevaluasi efektivitas sistem yang berjalan. Konflik yang konstruktif akan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi apakah sistem yang sudah dilakukan berjalan efektif atau memerlukan perbaikan dibeberapa hal.
Manajemen konflik juga dapat mengembangkan kompetensi, artinya penanganan manajemen konflik yang tepat, didukung dengan strategi dan sistem yang benar akan membantu organisasi mengembangkan kompetensinya, terutama dalam hal kompetensi non teknis.
Bagaimana Proses Manajemen Konflik?
Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga ataupun pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Terkadang berkonflik itu merupakan sebuah proses, sama halnya dengan perencanaan sebuah gagasan yang selalu berproses. Proses manajemen konflik merupakan bagian yang rasional dan bersifat iteratif, artinya pendekatan model manajemen konflik secara terus menerus mengalami penyempurnaan sampai mencapai model yang ideal dan representatif.
Proses manajemen konflik meliputi beberapa langkah, yaitu :
- Bagaimana Anda melakukan penerimaan terhadap keberadaan konflik (dihindari atau ditekan/didiamkan),
- Klarifikasi karakteristik dan struktur konflik,
- Evaluasi konflik
Selanjutnya, Bagaimana Manajemen Konflik yang Baik dalam Bisnis ?
Manajemen konflik dapat dicegah atau dikelola dengan disiplin, penuh pertimbangan, pengalaman, komunikasi yang baik dan mendengarkan secara aktif. Untuk memastikan bahwa tim telah memiliki pemahaman yang benar, ajak mereka untuk dapat merumuskan kembali permasalahan yang dibahas sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan dengan aktif.
Untuk penerapan manajemen konflik dalam lingkungan usaha Anda, yang terpenting adalah menerima dan mendefinisikan pokok masalah yang muncul. Caranya dengan mengumpulkan keterangan serta menganalisisnya, kemudian melakukan evaluasi terhadap keadaan, serta memberikan jawaban yang benar. Terakhir, lakukan upaya tindak lanjut, untuk mengawasi akibat dari keputusan yang telah diperbuat.
Tetap jadikan setiap konflik adalah pembelajaran dari sebuah perjalanan proses usaha Anda, untuk menuju ke arah yang lebih baik. Ambil pembelajaran dan jangan lupa untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sebelumnya diperbuat.