Ada banyak alasan kita untuk menghargai hidup ini. Kehidupan kita pada hari ini, bisa jadi adalah impian banyak orang. Jadi, sudahkah kita mensyukuri apapun yang kita miliki dalam hidup ini?
Pada kenyataannya, di zaman sekarang mudah ditemui orang yang mengalami tekanan batin sampai mengarah ke gejala depresi. Apalagi di negara maju, kasus orang-orang yang mengakhiri hidup bukanlah hal yang baru lagi. Seperti di Korea misalnya, di sana ada Jembatan Mapo yang di bawahnya melintas deras arus Sungai Han, sungai terbesar di Seoul.
Itu bukan ‘sungai biasa’, karena itu adalah tempat yang sering dijadikan tempat orang-orang yang mengakhiri hidup. Berdasarkan data dari The Korea Herald, bunuh diri adalah sebab utama kematian di kalangan anak muda Korea Selatan pada 2017. Bahkan, itu telah terjadi sejak tahun 2007.
Tentunya itu bukan berita yang menggembirakan tidak bisa dibiarkan berlanjut. Karena itu, Hyowon Healing Centre membuat sebuah jasa atau layanan yang anti-mainstream: simulasi pemakaman massal! Itu sebenarnya adalah salah satu upaya untuk menyembuhkan mental masyarakat. Sejak didirikan 2012, peserta dari layanan ini kebanyakan adalah orang tua. Namun semakin lama, justru semakin banyak anak muda bahkan remaja yang mencoba layanan ini.
Living funeral: pemakaman massal untuk orang yang masih hidup
Pimpinan dari pusat penyembuhan mental Hyowon, yaitu Jeong Yong-mun mengatakan bahwa jasa ini diberikan agar peserta bisa lebih bersemangat dalam hidupnya dan berdamai dengan diri sendiri maupun orang tercinta di sekelilingnya.
Sudah lebih dari 250 ribu orang mengikuti kegiatan ‘living funeral’ atau pemakaman massal bagi mereka yang masih hidup. Selain dilakukan agar orang benar-benar mensyukuri kehidupannya, kegiatan itu juga diadakan untuk menghormati orang yang sudah meninggal. Agar lebih menghayati, peserta dikondisikan untuk mengenakan semacam kain kafan, dan menulis surat wasiat. Bahkan peserta pun berbaring di dalam sebuah peti selama beberapa menit mereka merenung. Peti tersebut tertutup, sangat mirip seperti peti untuk orang yang sudah meninggal, hanya saja mereka masih mampu bernapas.
Mendapat sudut pandang baru dan lebih sadar akan kematian
Sejumlah peserta mengungkapkan pada media Reuters bahwa setelah mengikuti program itu, mereka menjalani hidup dari sudut pandang baru dan lebih sadar akan kematian. Itulah sebuah cara unik untuk merayakan kehidupan. Latihan mati itu juga menyadarkan peserta bahwa hidup ini cuma sebentar.
Seorang mahasiswa bernama Choi Jin-kyu menyadari betapa dia terlalu berat menjalani hidup seperti kompetisi. “Saya mempertanyakan diri sendiri, apa gunanya semua ini saat ada di dalam peti?” katanya kepada Reuters. Jeong, pimpinan dari Hyowon Healing Centre menyebutkan bahwa layanan ini berhasil mencegah bunuh diri di negaranya lewat simulasi pemakaman massal.
Itulah sebuah cerita unik dan tak biasa tentang upaya untuk lebih menghargai dan merayakan kehidupan ini. Apapun masalah hidup Anda, yakinlah bahwa Anda tidak sendiri.
Selalu ada alasan mengapa hidup ini adalah anugerah yang kita syukuri. Hubungi kami di nomor 08112652244 untuk layanan life coaching untuk kehidupan Anda yang lebih bermakna.