08112652210 / 08112652244 info@akeyodia.com

Hari ini Anda melihat semangat wirausaha dalam diri Anda tidak diragukan lagi. Bahkan Anda mengakui bahwa Anda punya lebih banyak ide bisnis daripada waktu untuk merealisasikannya. Ide-ide itu berasal dari setiap masalah yang dialami orang, setiap perkembangan teknologi baru, setiap tren penjualan yang akan datang, dan itu semua tampaknya berpotensi memunculkan inovasi baru.

Sementara Anda ingin mengejar semua itu dengan cukup ambisius, hadapi saja bahwa Anda selain tidak punya banyak waktu, begitu juga energi Anda terbatas. Jadi, di tengah-tengah ‘lautan ide bisnis’ yang bergejolak (saking banyaknya), bagaimana Anda bisa menentukan mana yang layak dikejar dan mana yang dibawa selow saja karena belum tentu sukses?

Pada prinsipnya, punya ide bisnis itu bagus. Tapi, selalu ada pengecualian untuk segala hal, tentu saja. Di sini ada indikator yang cukup kuat bahwa ide bisnis tidak terlalu bagus.

 

Tidak ada permintaan untuk produk atau layanan

Tidak peduli seberapa keren dan strategisnya model bisnis Anda, menurut Anda sendiri, jika tidak ada permintaan untuk produk dan layanan yang Anda tawarkan, apa gunanya? Jika tidak ada masalah yang diselesaikan oleh bisnis itu atau kesenangan tambahan yang akan tercipta, bagaimana mungkin ide bisnis itu akan berhasil dalam jangka panjang?

Sebagian dari Anda mungkin ingat ketika Steve Jobs mengatakan, “Sering kali, orang tidak tahu apa yang mereka inginkan sampai Anda menunjukkannya kepada mereka” dalam sebuah wawancara dengan BusinessWeek, seperti yang dilaporkan oleh Forbes. Kadang-kadang, memang Anda harus membuat produknya dulu sebelum konsumen tahu bahwa mereka menginginkannya. Contohnya: siapa di antara kita dulu yang menginginkan iPhone, misalnya, sebelum barang itu benar-benar dibuat?

 

Orang-orang merasa kemahalan

Bisnis yang baik adalah matematika sederhana: Lebih banyak pemasukan daripada pengeluaran, dan jika itu tidak terjadi, bagaimana cara memberi manfaat bagi kekayaan jangka panjang perusahaan? Tentu saja, matematika sederhana tidak berarti bisnis yang mudah. Banyak wirausahawan berjuang untuk mendanai bisnis kecil mereka.

Bisnis Anda mungkin tidak selalu menghasilkan banyak uang bagi Anda. Fluktuasi pendapatan itu cukup wajar, tetapi jika perhitungannya tidak masuk akal sama sekali atau jika biaya overhead yang sedang berlangsung lebih mahal dari apa yang mampu dibayar oleh pasar Anda (hal-hal yang mungkin tidak akan berhasil), jadi, lebih baik mencari produk yang lebih sesuai atau target pasar yang dapat membayar harga yang Anda berikan.

Boleh saja Anda ingin mewujudkan cita-cita dengan cukup ambisius, yang kemudian disalurkan melalui ide bisnis. Tapi ternyata realitas sering tidak sesuai harapan di awal. Anda selain tidak punya banyak waktu, begitu juga punya energi yang terbatas. Jadi, di tengah-tengah ambisi yang bergejolak (saking yakinnya dan terlalu bersemangat), Anda sudah yakin untuk menentukan: mana yang layak dikejar dan mana yang dikerjakan santai saja karena belum tentu sukses?

Tapi boleh saja Anda punya pandangan lain soal ini. Pada prinsipnya, punya ide bisnis itu bagus. Tapi, selalu ada pengecualian untuk segala hal, tentu saja. Di sini ada indikator yang cukup kuat bahwa ide bisnis tidak terlalu bagus.

 

Investor potensial tidak akan memperhatikan

Setiap bisnis membutuhkan pendanaan. Tanpa dana untuk beroperasi, bisnis seperti mobil tanpa gas; mesinnya masih ada, tetapi tidak ke mana-mana. Sayangnya, tidak sedikit usaha kecil gagal karena kehabisan uang. Karena itu, menjelaskan ide bisnis Anda kepada calon investor sebelum diluncurkan dapat menjadi cara yang bagus untuk menentukan seberapa bagus ide Anda sebenarnya. Lagi pula, jika bisnis Anda tidak meyakinkan investor untuk memberikan dana yang diperlukan, bagaimana mungkin memiliki peluang untuk bertarung? Satu hal pertama yang bisa dilakukan adalah menulis rencana bisnis terperinci dan membawanya ke investor untuk melihat bagaimana mereka merespons.

 

Permintaan produk terlalu bergantung pada tren saat ini

Siklus hidup untuk satu produk bisa panjang atau pendek, dan hanya waktu yang bisa mengatakan, ada tren yang secara keseluruhan bisa sangat berkelanjutan, tetapi produk lain akan masuk, dan itu akan berlangsung setidaknya setahun.

Untungnya produk yang bukan kebutuhan pokok dan tidak selalu dibutuhkan setiap hari, satu kesalahan seperti itu tidak akan menghancurkan bisnisnya. Tetapi jika startup telah meluncurkan produk yang hanya mengikuti tren sebagai produk utamanya, bagaimana akan bertahan lama?

Intinya adalah, jika sesuatu adalah sebuah tren, jangan membangun bisnis jangka panjang berdasarkan itu. Sebaliknya, buat produk yang terkait tren berkelanjutan yang dapat mendukung bisnis Anda di masa depan.

Jika Anda ingin membuat produk yang telah dicoba dan gagal dibuat oleh perusahaan lain, tanyakan pada diri Anda sendiri, mengapa Anda menjadi orang yang berhasil? Apa yang membuat Anda berbeda? Apa yang telah dilakukan perusahaan lain yang salah di masa lalu dan bagaimana Anda tidak akan membuat kesalahan yang sama?




VIDEO (VLOG) COACH EDWIN


Jangan lewatkan menonton video dari Coach Edwin tentang Life, Spiritual dan Bisnis untuk mendapatkan manfaatnya.


pelatihan pikiran bawah sadar

Program Kami

 

Jika Anda membutuhkan pembicara terkait motivasi, konsultasi berbagai masalah kehidupan / bisnis, Coach untuk menangani masalah yang Anda hadapi, silahkan konsultasikan kepada kami melalui whatsApp sekarang juga.



Apa Masalah Anda?




WhatsApp