Walau belum memasuki hari tua, alias usia pensiun, tapi ketika ditanya “Apakah Anda ingin mengambil kesempatan pensiun dini?” Apa jawaban Anda? Pertimbangan yang sering mendasari orang memilih pensiun dini adalah karena ingin menikmati hidup, mengerjakan sesuatu yang disukai, atau memang ada prioritas lain di keluarga.
Dilihat dari sisi lain (baca: pihak perusahaan), pensiun dini juga menjadi strategi perusahaan saat harus melakukan efisiensi jangka panjang. Pilihan untuk pensiun dini bisa menjadi keuntungan tersendiri untuk pegawai, karena ada pilihan yang semakin terbuka untuk diambil.
Sebelum mengambil keputusan untuk berhenti bekerja lebih cepat, sebaiknya perhitungkan dulu dengan cermat tentang perencana keuangan setelah pensiun. Lupakan sejenak tentang pesangon yang menggiurkan.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhitungkan. Bagaimana kesibukan setelah pensiun? Apakah akan memulai usaha, atau total istirahat dari kerja produktif dan menjalani ‘hari tua’ dengan sesuatu yang lebih santai, misalnya menekuni hobi?
Daftar isi
Setelah Pensiun Sibuk Apa? Lebih Baik Siapkan Fisik dan Mental Dulu
Katakanlah saat pensiun dini itu, seseorang terlihat masih wajar untuk aktif bekerja. Tapi dengan pilihan untuk pensiun lebih dulu dari orang pada umumnya, tentu ada yang perlu dipersiapkan setelah tidak ada lagi tanggung jawab di perusahaan. Yang paling realistis saat ini adalah menyiapkan diri, bukan sebagai pegawai, tetapi sebagai entrepreneur atau freelancer (pekerja lepas).
Katakanlah usia 40-50 sudah memutuskan berhenti dari pekerjaan tetap. Bukan karena merasa sudah tidak lagi sekuat dulu, tapi justru karena ingin menekuni bidang lain yang tidak terikat sistem perusahaan yang lama. Saat membangun usaha setelah pensiun atau jadi pekerja lepas, akan lebih memudahkan kalau memiliki relasi kuat.
Alokasikan Pesangon dengan Tepat
Satu hal penting lain berikutnya yang harus diperhatikan benar saat menerima uang pesangon adalah tepat mengalokasikan dana baik dari sisi jumlah, kegunaan, dan waktunya.
Tapi, kalau ternyata Anda menghitung-hitung bahwa pesangon ternyata tidak cukup untuk melunasi utang besar dan belum cukup untuk membiayai hidup (paling tidak hingga 5 tahun ke depan), sebaiknya tidak mengikuti program pensiun dini.
Meskipun urusan keuangan sudah beres, tetap harus cerdas mengatur skala prioritas untuk kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang. Ke mana saja seharusnya pesangon ini dialokasikan? Akan kita bahas di kesempatan lain.
Terkait : pensiun dini, niat pensiun dini, usaha pasca pensiun, usaha sesusah pensiun, ide usaha pensiunan.