08112652210 / 08112652244 info@akeyodia.com

Sejak kita masih kecil, orang tua dan guru mengajarkan bahwa pengetahuan adalah kekuatan (knowledge is power). Sistem pendidikan kita pun mengevaluasi siswa berdasarkan kemampuan mereka untuk ‘menjejalkan’ sebanyak mungkin informasi ke dalam kepala mereka.

Demikian pula, dalam iklim startup saat ini, banyak yang ‘tergoda’ untuk berpikir bahwa belajar lebih banyak akan memperkuat keunggulan kompetitif Anda. Dan kita dapat memuaskan keinginan kita untuk mendapat pengetahuan setiap saat, melalui ribuan kursus online yang tersedia di internet.

Para CEO dari perusahaan tidak asing dengan perasaan bahwa mereka harus mendapatkan beberapa informasi setiap saat. Agar mereka tidak melewatkan bagian pemikiran yang baik atau pembaruan yang mengubah strategi dari industrinya.

Lagi-lagi kita mempertanyakan: apakah pengetahuan akademik akan selalu membantu meraih pencapaian selanjutnya? Apakah banyak pengetahuan akan sama manfaatnya dengan spirit kewirausahaan?

Karena yang penting bukanlah seberapa banyak Anda belajar, tetapi kemampuan untuk menerapkan apa yang Anda pelajari secara strategis. Berikut adalah beberapa gagasan tentang belajar dengan fokus pada kualitas, bukan kuantitas.

 

Jangan hanya menghafal pengetahuan baru

Banyak dari kita mengasosiasikan pembelajaran dengan mampu mengingat banyak informasi. Tetapi pembelajaran sejati membutuhkan tingkat pemahaman yang lebih dalam. Menurut Taksonomi Bloom, hierarki tujuan pembelajaran yang digunakan oleh guru dan instruktur perguruan tinggi, tingkat pembelajaran tertinggi terjadi ketika kita membuat, menghasilkan, merencanakan, dan memproduksi bahan atau ide orisinal, menggunakan pengetahuan baru.

Wirausahawan paling sukses di dunia mengimbangi pengetahuan dengan eksperimen kreatif, dan segera memanfaatkan pembelajaran mereka.

Pertimbangkan penguasaan bahasa. Jika Anda mempelajari bahasa asing, itu pasti akan membantu untuk menghafal kosakata, tetapi pembelajaran yang sebenarnya terjadi ketika Anda menggunakan kosakata itu untuk digunakan. Misalnya, ketika Anda menyusun kata-kata untuk menulis surat atau mengekspresikan pendapat. Seperti yang diceritakan oleh siapa pun yang menguasai bahasa kedua, banyak hal unik saat Anda mulai mengomunikasikan ide-ide Anda dalam bahasa baru itu.

 

Menyikapi hal baru seperti pemula

Sebelum mempelajari sesuatu yang baru, kadang-kadang kita harus melupakan apa yang sudah kita ketahui. Ada baiknya untuk mendekati sesuatu dengan pikiran pemula, seolah-olah Anda tidak tahu apa-apa. Karena dengan pikiran seorang pemula, Anda mengabaikan asumsi apa pun yang mungkin Anda miliki, termasuk keterbatasan, dan melihat kemungkinan tanpa akhir.

 

Maksimalkan pembelajaran untuk kesenangan

Ketika kita masih anak-anak, belajar didorong oleh rasa ingin tahu. Kita belajar makan, merangkak, berjalan, dan berbicara tanpa terpaksa. Akan tetapi, ketika kita mulai sekolah, belajar menjadi sesuatu yang kita lakukan karena kewajiban, terlepas apakah subjek itu menarik minat kita atau tidak.

Tetapi dengan kembali mengejar hal-hal yang benar-benar menarik minat kita, kita dapat belajar lebih efektif. Itu sebabnya dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti telah menyelidiki ilmu yang menarik. Mereka menemukan bahwa hal yang kita senangi dapat membantu kita berpikir lebih jernih, memahami lebih dalam, dan mengingat lebih akurat.

Sebagai wirausahawan, kita harus fokus pada di mana minat kita berada. Misalnya untuk meningkatkan skala bisnis Anda dan menjadi pemimpin yang efektif, Anda otomatis belajar tentang pendelegasian efektif. Dengan begitu, Anda dapat fokus pada masalah di tingkat yang lebih tinggi, hal strategis, dan Anda minati.




VIDEO (VLOG) COACH EDWIN


Jangan lewatkan menonton video dari Coach Edwin tentang Life, Spiritual dan Bisnis untuk mendapatkan manfaatnya.


pelatihan pikiran bawah sadar

Program Kami

 

Jika Anda membutuhkan pembicara terkait motivasi, konsultasi berbagai masalah kehidupan / bisnis, Coach untuk menangani masalah yang Anda hadapi, silahkan konsultasikan kepada kami melalui whatsApp sekarang juga.



Apa Masalah Anda?




WhatsApp