08112652210 / 08112652244 info@akeyodia.com

Apa yang membuat karyawan lebih produktif, lebih bahagia, dan merasa berdaya untuk tampil pada level optimal? Semua berawal dari budaya perusahaan. Sebagian orang memperhatikan hal ini ketika mencari pekerjaan baru, karena mereka percaya bahwa budaya perusahaan juga bisa berpengaruh untuk keberhasilan di kemudian hari.

Budaya perusahaan pun memengaruhi gaya bekerja seseorang yang ada di dalam tim. Setiap individu perlu memutuskan gaya mana yang akan meningkatkan produktivitas dan motivasi untuk berhasil. Tetapi budaya perusahaan tidak one size fits all. Tidak ada satu aturan baku yang cocok untuk semua.

 

Budaya Kompetitif

Kita ambil contoh pertama adalah budaya kompetitif. Para pemimpin yang kompetitif percaya bahwa kesuksesan pada dasarnya tergantung pada upaya mereka. Orientasi terhadap kemenangan terlihat dari strateginya yang habis-habisan untuk berada di puncak. Budaya kompetitif ini sangat terpacu pada target. Manajer perusahaan banyak yang menerapkan reward dan punishment. Meskipun begitu, budaya kompetitif ini akan menanamkan rasa takut pada karyawan. Dan ketika lingkungan menjadi terlalu kompetitif, justru banyak yang meninggalkan pekerjaan mereka sekarang.

 

Budaya Lepas Tangan

Kebalikan dari budaya kompetitif yang sangat mengontrol individu, di sini perusahaan tidak terlalu banyak mengatur atau mendorong mereka untuk bersaing, hanya membiarkan mereka melakukan hal-hal dengan cara mereka sendiri. Ini juga ada positif negatifnya. Di sini tidak mendorong persaingan yang penuh beban. Tapi, untuk individu yang kurang disiplin dan butuh arahan, apakah mereka bisa berusaha maksimal dalam aspek manajemen dari pekerjaan mereka? Belum tentu. ‘Budaya’ ini sebenarnya lebih merupakan ketiadaan budaya, bahkan tidak ada yang benar-benar tumbuh dalam budaya ini.

 

Budaya Kolaboratif

Budaya kolaboratif adalah budaya yang membangun kepercayaan dan dukungan di antara semua karyawan. Menurut “Slack Future of Work Study,” 91% karyawan ingin merasa lebih terhubung dengan rekan kerja mereka. Budaya kolaboratif erat kaitannya dengan koneksi. Ketika rekan kerja dan manajer saling mengapresiasi dan berkomitmen untuk membantu orang-orang di sekitar mereka jadi lebih sukses, itu berarti lebih baik dalam memaksimalkan kesuksesan bagi perusahaan serta individu di dalamnya.

Budaya kolaboratif menggunakan nilai-nilai integritas, pengetahuan, kepedulian, komunikasi, dan komitmen perusahaan untuk menciptakan sistem bisnis yang menyeimbangkan reputasi dan kebahagiaan klien. Jika disuruh memilih, Anda lebih sesuai dengan yang mana? Kompetitif, lepas tangan, atau kolaboratif?

 

Mana yang Cocok untuk Anda?

Lalu bagaimana cara untuk membantu Anda menemukan perusahaan dengan budaya yang cocok untuk kepribadian? Atau jika Anda adalah pimpinan yang berusaha membuat budaya perusahaan, inilah saatnya untuk evaluasi. Hanya karena Anda ingin berada dalam budaya kolaboratif bukan berarti Anda benar-benar cocok di sana. Ada kalanya seseorang butuh didorong dengan kompetisi, sesekali atasan memberi kebebasan, dan selebihnya berkolaborasi untuk mencapai goal bersama.




VIDEO (VLOG) COACH EDWIN


Jangan lewatkan menonton video dari Coach Edwin tentang Life, Spiritual dan Bisnis. Tekan tombol berikut pada video dibawah untuk memilih judul Vlog yang Anda ingin lihat.




Program Kami

 

Jika Anda membutuhkan pembicara terkait motivasi, konsultasi berbagai masalah kehidupan / bisnis, Coach untuk menangani masalah yang Anda hadapi, silahkan konsultasikan kepada kami melalui whatsApp sekarang juga.



Apa Masalah Anda?

WhatsApp